Raffi Ahmad memberikan klarifikasi saat sang istri Nagita Slavina dikritik Arie Kriting karena menjadi ikon Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
Debat panas terjadi saat Arie Kriting melayangkan protes terhadap pemilihan Nagita Slavina menjadi ikon dari event olahraga terbesar se-Indonesia tahun ini.Arie Kriting mempermasalahkan wanita yang dipilih untuk mempresentasikan promosi gelaran olahraga multicabang itu bukanlan wanita asli berdarah Papua.Mendengar kisruh tersebut, suami Gigi, Raffi Ahmad pun meluruskan. Ia mengatakan bahwa dirinya dan sang istri ditunjuk sebagai ikon PON Papua bukan sebagai duta.“Kita bukan Duta, kita Icon. Ini tuh ada Miskom aja. Dutanya Boaz Solossa," kata Raffi Ahmad, seperti mengutip vivanews.Presenter serta aktor itu pun menganggap ada kesalah pahaman tekait kritik Arie Kriting tersebut. Ia mengatakan bahwa Duta dan Ikon merupakan dua hal berbeda."Nanti bisa ditanya aja ke pihak PON. Ya kita Icon, beda sama Duta,” lanjut pemilik RANS Entertainment ini.Sebelumnya, Arie Kriting melontarkan kritiknya terhadap penunjukkan Raffi dan Nagita sebagai representasi yang mempromosikan PON Papua, lewat laman instagramnya."Sebenarnya sudah sejak awal saya merasa ada yang janggal dengan hal ini, tetapi saya menunggu tanggapan dari saudara-saudari asli Papua terkait dengan hal ini," tulis Arie."Penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua ini memang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation. Seharusnya sosok perempuan Papua, direpresentasikan langsung oleh perempuan Papua. Tapi kita juga menyadari bahwa kapabilitas Kak Nagita dalam membawa misi sosialisasi untuk PON XX Papua ini sangat dibutuhkan," ia menambahkan.Meski demikian, Arie juga paham betul perbedaan status ikon PON XX yang ditahbiskan kepada Raffi dan Nagita dengan duta yang diberikan kepada pesepakbola Boaz Solossa.Arie menekankan pada apropriasi kultural atau eksploitasi budaya tertentu yang tidak direpresentasikan anggota suku atau golongan tersebut."Memang ada info kalau Raffi dan Nagita menjadi icon PON Papua, bukan Duta. Tapi isunya adalah Cultural Appropriation.""Pada akhirnya yang disorot media akan seperti ini. Perempuan Papua, tidak direpresentasikan dengan baik. Makanya, mending Sahabat Duta saja, biar tidak tumpang tindih," tulis Arie Kriting.
Baca Juga :