Antv – Adinda Thomas tidak sabar untuk syuting film terbarunya, "7ujuh Senja di Kaimana". Lokasi syuting film ni di Kaimana, tepian surga nusantara Papua Barat. Tidak hanya eksotisme pulau Triton, pasir berwarna merah mudah atau yang akrab dengan nama pasir pink, situs peninggalan sejarah burung garuda, lukisan dinding batu atau lagu era 60an Senja Di Kaimana yang melekat erat dalam memori kita semua.
Kaimana dikenal sebagai salah satu tempat terbaik untuk melihat hiu paus. Sebelum menikah, Adinda sudah berkarier di bidang akting dan mendapatkan dukungan penuh dari suaminya untuk melanjutkan kariernya.
Dalam Film "7ujuh Senja di Kaimana" ini, Adinda Thomas sebagai pemeran utama bernama Sandhya yang berarti Senja dalam bahasa Sansekerta.Istri Raka Akmal ini juga antusias untuk menjelajahi lokasi syuting yang indah. Salah satu tempat yang ingin dikunjunginya adalah spot untuk melihat hiu paus, yang ternyata juga ada di Kaimana. Hal ini membuatnya lebih bersemangat karena tempat tersebut juga menjadi salah satu lokasi syuting film.
“Wow, Saya suka ceritanya! Saya suka diksinya di skenario ini. Saya baru tahu kalau ada tempat yang tidak kalah indahnya dari Raja Ampat, Kaimana juga punya pesona Senja yang Romantis banget," kata Adinda dengan senyum lebar.
Sebelum menjalani syuting di Kaimana, Papua Barat, Adinda berfokus pada gaya hidup sehat, termasuk olahraga, untuk mempersiapkan diri pergi ke Papua bulan depan. “Persiapan ini melibatkan program hidup sehat selama dua minggu, dengan intensitas olahraga yang cukup tinggi karena banyak aktivitas outdoor di laut yang menantinya di Kaimana,” tambahnya.
Adinda telah menyiapkan beberapa vitamin untuk menjaga kesehatan, terutama untuk pencegahan malaria, meski sudah jarang ada kasus. Persiapan lainnya termasuk menjaga pola makan dan kesehatan selama di Papua.
Dalam film ini, Adinda berperan sebagaiseorang penulis lagu muda yang mengalami writer block parah. Ketika ayahnya meninggal, Sandhya pergi ke Kaimana, Papua Barat, untuk menghadiri pemakamannya. Di sana, dia menemukan jurnal ayahnya yang penuh dengan kenangan dan kebanggaan. Dengan bantuan sepupunya Kak Abbi, adiknya Mimi, dan pemuda lokal Kainoa, Sandhya mulai menjelajahi keindahan alam dan budaya Kaimana. Melalui perjalanan ini, Sandhya menemukan kembali inspirasi dan jati dirinya, sekaligus menyelesaikan konflik internal dan profesional. Film ini adalah tentang pencarian diri, keindahan budaya Papua, dan pentingnya keluarga serta persahabatan.