Jakarta – Standar kecantikan yang diterapkan oleh masyarakat sering kali menjadi penghalang bagi banyak orang dalam membangun kepercayaan diri.
Mengenai hal ini, Zuellig Pharma (ZP) Therapeutics Indonesia, sebuah perusahaan mitra komersialisasi industri kesehatan di Asia Pasifik, mengadakan konferensi pers bertema “Merayakan Keindahan Beragam dengan Fleksibilitas HA Fillers” di Wyl’s Kitchen, Veranda Hotel Pakubuwono, Jakarta, pada 10 Juni lalu.
Tujuan utama konferensi pers ini adalah untuk menantang standar kecantikan eksklusif yang telah lama diadopsi oleh masyarakat luas dan mendorong orang untuk merayakan keunikan fitur wajah mereka.
Salah satu cara untuk mengapresiasi diri dan menghargai keunikan individu adalah melalui perawatan estetika yang dapat menonjolkan ciri khas wajah tanpa merubah anatomi wajah secara drastis.
Namun, perawatan ini harus dilakukan setelah berkonsultasi dengan dokter estetika untuk memastikan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan kulit masing-masing.
Selebriti Indonesia, Elma Theana, yang dikenal sebagai aktris sekaligus penyanyi, adalah salah satu orang yang melakukan perawatan kecantikan ini. Dia menekankan pentingnya konsultasi yang komunikatif dengan dokter estetika.
“Kita, sebagai pasien, harus bisa obrolkan langsung dengan dokter estetika terkait kondisi kita. Saya sudah merasakan langsung pentingnya sesi konsultasi dua arah, baik itu untuk tanya prosedur perawatan, risiko, sampai efek samping pasca-treatment,” ungkap Elma Theana.
“Karena dokter estetika saya juga sangat terbuka, saya pun nyaman dan merasa aman mengikuti setiap prosesnya. Selama perawatan filler, semua tahapan berjalan dengan lancer,” lanjutnya.
Hal ini juga didukung oleh dr. Kristian Sanjaya, M.Biomed (AAM) yang menyatakan, "Sebelum menjalani prosedur injeksi filler, kami selalu menganjurkan pasien untuk melakukan konsultasi lengkap, baik sebelum maupun sesudah perawatan."
"Langkah ini diperlukan untuk mengantisipasi potensi efek samping yang mungkin timbul. Pasien juga diharapkan untuk transparan dan komunikatif mengenai kondisi tubuh mereka," jelas dr. Kristian Sanjaya.
"Dokter yang melakukan prosedur perlu mengetahui riwayat alergi dan perawatan sebelumnya untuk mencegah efek samping yang tidak diinginkan setelah prosedur," ia melanjutkan.
Konferensi pers dengan tema menghapus standar kecantikan eksklusif dari masyarakat ini mendorong orang untuk merayakan keunikan fitur wajah mereka.
Dengan lebih dari 270 juta penduduk yang berasal dari berbagai etnis dan suku, keragaman budaya Indonesia telah menciptakan pandangan yang berbeda mengenai ciri-ciri yang harus dimiliki seseorang untuk dianggap "cantik" atau "tampan”.
Oleh karena itu, kunci utama untuk menerima perbedaan konsep kecantikan dan daya tarik ini adalah membangun rasa percaya diri dengan merayakan keunikan yang ada pada setiap individu.
Salah satu upaya untuk menghargai keunikan masing-masing orang adalah melalui perawatan estetika yang dapat menonjolkan fitur khas tanpa merubah anatomi wajah secara drastis, seperti perawatan dermal filler dengan kandungan Hyaluronic Acid (HA).
"Dermal filler berbahan dasar Hyaluronic Acid menjadi pilihan pasien karena dapat menargetkan area wajah sesuai dengan kebutuhan yang variatif," kata dr. Lanny Juniarti, dipl. AAAM.
"Fleksibilitas dan keamanan yang ditawarkan oleh injeksi filler tersebut menjadikannya sebagai perawatan paling adaptif yang dapat menonjolkan fitur khas masing-masing pasien, serta mengikuti tren kecantikan terkini," tambahnya.
Dermal filler berbahan Hyaluronic Acid ini juga didukung oleh dokter kulit dan estetika, dr. Kardiana Dewi, SpDVE, FINSDV, yang menurutnya perawatan ini diformulasikan khusus dan melalui berbagai uji klinis tingkat tinggi.
"Filler Hyaluronic Acid secara umum aman digunakan, sehingga mampu menjawab keresahan lebih spesifik yang dimiliki pasien, seperti mengembalikan volume wajah, menghaluskan garis-garis kerutan, menghidrasi kulit, hingga membuat wajah terlihat lebih proporsional," kata dr. Kardiana Dewi.
"Meski demikian, setiap tubuh memiliki reaksi yang berbeda terhadap filler. Sehingga, perlu adanya panduan tata laksana yang cepat dan efektif untuk mengatasi efek samping yang berpotensi muncul pasca prosedur," lanjutnya.
Oleh sebab itu, dr. Kardiana, bersama dokter-dokter lainnya yang tergabung dalam tim ZP Therapeutics, telah meluncurkan modul pembelajaran agar keamanan dan kenyamanan pasien tetap terjaga setelah prosedur perawatan filler Hyaluronic Acid.
Modul ini menjadi referensi pembelajaran aspek keamanan prosedur estetika pertama di Indonesia. Selain itu, konsultasi dan komunikasi terbuka antara pasien dan dokter juga penting selama proses perawatan. Ini bertujuan untuk memahami kebutuhan dan kondisi pasien, serta mencegah efek samping negatif pasca prosedur.
Melalui konferensi pers “Merayakan Keindahan Beragam dengan Fleksibilitas HA Fillers,” ZP Therapeutics mengajak masyarakat Indonesia untuk merayakan keragaman fitur wajah yang dimiliki dan meningkatkan kepercayaan diri melalui perawatan yang fleksibel, seperti injeksi filler Hyaluronic Acid.
ZP Therapeutics juga menekankan pentingnya konsultasi hanya dengan dokter terpercaya, klinik yang tersertifikasi, serta menggunakan produk dermal filler yang original.