Selain pemutaran, Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-18 juga mengadakan pameran berjudul Intersection: within the spirit of nature, and where we find ourselves.
Pameran kolaborasi ini menampilkan konvergensi seni dan instalasi film dalam sebuah pameran yang menyatukan sinema Asia dengan praktik artistik multimedia dari tujuh perupa asal Indonesia, Thailand, Tiongkok, India, Malaysia, dan Singapura yang terlibat dalam lokakarya intensif di hutan Amazon di bawah bimbingan sutradara ternama, Apichatpong Weerasethakul pada Juni 2022.
Melampaui label pameran seni semata, pameran ini merupakan ekspedisi yang melihat kompleksitas alam, spiritualitas, dan penemuan diri. Setiap karya memperlihatkan keterhubungan yang dalam antara manusia dan dunia alam, dengan Amazon sebagai latar belakangnya.
“Luar biasa sekali antusiasme para pencinta film dan khususnya penikmat JAFF tahun ini. Saat kami buka penjualan tiket beberapa waktu lalu, traffic sampai sempat tersendat karena banyaknya antrian. Beberapa penayangan bahkan langsung sold out hanya dalam beberapa jam. Hal ini membuat kami merasa semakin yakin bahwa budaya sinema kita akan terus berkembang dan bertumbuh,” tutur Ifa Isfansyah, Direktur JAFF.