● Mirror Never Lies.
Sebuah film panjang yang mengisahkan Pakis, seorang anak perempuan dari komunitas nelayan suku Bajau di Wakatobi. Dia tinggal bersama ibunya, Tayung. Karena ayah Pakis hilang di laut, Tayung bekerja keras untuk menghidupi putrinya. Pakis bertekad untuk mencari ayahnya hingga mengunjungi peramal, yang melakukan ritual yang memungkinkan Pakis mencari ayahnya.
Penayangan film karya-karya Kamila Andini ini sejalan dengan semangat Bioskop Online sebagai Rumah Sinema Indonesia, untuk mendukung sineas lokal dalam mendistribusikan karya-karyanya, agar setiap sineas memiliki hak yang sama dalam menayangkan karya-karya berkualitas kepada penonton yang luas.
Hal ini juga sejalan dengan tema yang diusung oleh JAFF18, yaitu Luminescence. Tema ini menggarisbawahi pentingnya memiliki perspektif yang inklusif dalam memandang sinema dari asal-usulnya yang berbeda.
Pendaran sinema Asia merupakan sumber nilai sarat makna yang menggaungkan kearifan budaya Asia dan terus memendarkan karakter dan keindahannya sendiri dan mencantumkan dirinya ke seluruh penjuru dunia melalui penghargaan-penghargaan.
"Dengan tema tersebut harapannya film-film Asia, termasuk Indonesia yang memiliki nilai sarat makna yang menggaungkan kearifan budaya bagi masyarakat yang mendiami wilayah ini dapat bersinar. Dengan karakter dan keindahannya sendiri semoga karya-karya dari pegiat sinema di sekeliling kita dapat semakin bersinar," ungkap Ifa Isfansyah, selaku Festival Director JAFF 18.