Antv – Selain film-filmnya yang legendaris dan lagu-lagu ciptaannya, salah satu warisan berharga dari Benyamin Sueb adalah Bens Radio.
Radio ini awalnya mengudara pada gelombang AM 486 pada bulan Desember 1990, dan tujuan utamanya adalah untuk memasyarakatkan budaya Betawi.
Sejak lama, Benyamin sudah memiliki impian untuk memiliki sebuah radio yang mayoritas programnya mengangkat budaya Betawi.
Impian ini lantas menjadi kenyataan ketika Benyamin bertemu dengan rekan siaran baru, Fandi, di Radio Arista, yang saat ini dikenal sebagai Kiss FM.
Seperti dikutip dari ‘Kompor Mleduk Benyamin S’ pada Rabu, 8 November 2023, pada tahun 1987, Fandi, yang merupakan penggemar berat Benyamin, mengajukan pertanyaan kepada seniman serba bisa ini mengapa dia tidak mendirikan radio sendiri.
Dengan nama besar dan sumber daya yang dimilikinya, Fandi yakin Benyamin mampu untuk mendirikan radio sendiri.
"Ben yang sudah lama bercita-cita memiliki radio sendiri menyambut gagasan ini dengan penuh semangat. Tidak lama setelah pembicaraan awal ini, pada tahun yang sama, Fandi dipanggil ke rumah Ben di Cinere untuk merinci biaya dan persiapan yang diperlukan untuk mendirikan stasiun radio swasta,” katanya.
Ketika Bens Radio pertama kali mengudara, dalam sehari mereka menerima 200 surat dari pendengar mereka.
Bahkan dalam dua minggu pertama siaran mereka, Bens Radio menerima 250 orang yang mendaftar sebagai anggota fans club.
Saat ini, Bens Radio, yang berada di bawah naungan Etnikom, telah berkembang menjadi sebuah kelompok yang memiliki stasiun radio di beberapa daerah di Indonesia.
Perkembangan Bens Radio tidak terlepas dari ide dan peran penting yang dimainkan oleh Biem Benyamin, sang putra yang memimpin setelah wafatnya Benyamin Sueb.
Hingga saat ini, konsep, visi, dan misi Bens Radio tetap berpegang pada gagasan awal Benyamin Sueb, yaitu melestarikan budaya melalui media.
Dalam mengikuti perkembangan zaman, Bens Radio terus berkembang dan menekankan citra mereka sebagai radio berbudaya lokal yang memiliki pengaruh global.
"Gaya kami adalah Betawi, jadi baik dalam presentasi musik kami, bahasa yang digunakan oleh penyiar kami, maupun seluruh elemen lainnya memiliki nuansa Betawi, yang mungkin tidak ditemukan di radio lain,” tutupnya.