Antv – Film China memang menjadi salah satu tontonan yang sangat seru untuk disaksikan. Tetapi, ada beberapa film yang nyatanya dilarang tayang di Indonesia lho.
Hal tersebut dikarenakan film tersebut mengandung unsur sensual dan kontradiktif. Bahkan, beberapa di antaranya menampilkan sisi gelap masyarakat China hingga membuatnya mendapat pertentangan.
Penasaran film apa saja itu? Mari simak ulasannya di bawah ini yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Film China Dilarang Tayang di Indonesia
1. Seventeen Years
Film Seventeen Years adalah sebuah film China yang dirilis pada tahun 1999.
Film ini disutradarai oleh Zhang Yuan dan merupakan adaptasi dari cerita pendek A Nurse's Diary karya seorang penulis Tiongkok, Ma Shitu.
Film ini mengisahkan tentang seorang perawat bernama Liang Sisi yang diperankan oleh Li Bingbing, yang bekerja di sebuah rumah sakit jiwa.
Dia menjalin hubungan dengan seorang pasien pria yang mengalami gangguan mental.
Seventeen Years dikenal karena mengangkat isu-isu sosial yang dalam, termasuk sistem perawatan kesehatan jiwa di Tiongkok,.
Stigma terhadap gangguan mental, dan tantangan yang dihadapi oleh para perawat dalam merawat pasien-pasien dengan masalah kesehatan mental.
Sayangnya film ini mendapat kecaman dari sejumlah publik karena dianggap memfitnah paham sosialis.
3. East Palace, West Palace
Selanjutnya ada film East Palace, West Palace yang dirilis pada tahun 1996. Film ini dilarang tayang di Indonesia karena mengandung unsur homoseksual.
Bahkan, film yang disutradarai oleh Zhang Yuan ini belum mendapat izin untuk tayang karena telah mendiskreidtkan sosial soal korupsi.
3. Lost in Beijing
Lost in Beijing adalah sebuah film China yang dirilis pada tahun 2007. Film ini disutradarai oleh Li Yu dan merupakan sebuah drama kontemporer yang mengangkat tema sosial dan kehidupan perkotaan di Beijing.
Film ini juga mendapat perhatian besar dan kontroversi di Tiongkok karena banyak adegan yang dianggap eksplisit dan kontroversial.
Beberapa adegan dalam film tersebut memunculkan kontroversi terutama di kalangan penonton dan otoritas sensor Tiongkok.
Film ini menggambarkan kenyataan kehidupan perkotaan yang keras dan sering kali kejam, serta ketidaksetaraan sosial yang ada di tengah kemajuan ekonomi Tiongkok.
Meskipun mendapat sejumlah kontroversi, film ini juga menerima apresiasi dari kalangan kritikus karena penggambaran yang kuat dan penuh perasaan tentang kehidupan masyarakat urban di Tiongkok pada masa itu.
4. To Live
To Live adalah film Tiongkok yang dirilis pada tahun 1994. Film ini disutradarai oleh Zhang Yimou, seorang sutradara terkenal asal Tiongkok.
Film ini mengambil latar belakang sejarah Tiongkok pada abad ke-20, yang meliputi Perang Saudara Tiongkok, Revolusi Kebudayaan, dan reformasi ekonomi Tiongkok.
To Live juga menjadi film yang dilarang tayang di Indonesia, sebab ceritanya mengangkat kebijakan Tiongkok yang sangat kontroversial.