Pameran menampilkan perjalanan musik populer Indonesia mulai pra-1960 hingga 1969. Materi pameran ini merupakan pengembangan dari buku “Dari Ngak-Ngik-Ngok ke Dheg Dheg Plas” yang pernah dirilis Irama Nusantara bersama Bintang Press dan Norrm pada 2021.
Keseluruhan materi pameran disajikan secara kontemporer melalui mural, audio visual, dan tentu saja koleksi-koleksi asli berbentuk fisik.
Pameran terbagi ke dalam tiga zona, yaitu zona yang menampilkan awal perkembangan industri musik populer Indonesia (pra-1960), zona kedua yang menampilkan perkembangan industri musik populer di bawah kekuasaan Orde Lama (1960-1965), dan zona akhir yang berisi perkembangan industri populer Indonesia di bawah kekuasaan Orde Baru (1966-1969).
Melalui pameran ini, pengunjung disuguhi ragam koleksi yang bukan hanya langka, tetapi juga bersejarah.
Koleksi ini atara lain foto-foto musisi zaman Hindia Belanda, rilisan musik salah satu label pertama di Nusantara, Tio Tek Hong (tahun 1905), informasi tentang lagu “Indonesia Raya” pertama kali direkam, sampai dokumentasi pembakaran piringan hitam The Beatles di Jakarta tahun 1965 akibat pelarangan “musik Barat” oleh Orde Lama.
Rekaman pidato “Manifesto Politik Republik Indonesia” oleh Bung Karno tahun 1959 yang akhirnya melahirkan istilah “Ngak-Ngik-Ngok” itu juga dapat dilihat dalam pameran ini.