Terkuak! Ternyata Desta Pernah Jadi Aktivis dan Ikut Demo 21 Mei 1998

Desta
Desta (Foto : YouTube Vindes)

Antv – Presenter sekaligus pelawak Deddy Mahendra Desta alis Desta membagikan foto di unggahan Instagram pribadinya belum lama ini hingga menarik perhatian banyak netizen. 

Dalam postingan tersebut ia membagikan foto lawas ketika masih duduk di bangku kuliah.

Bukan hanya itu, ternyata selama menempuh pendidikan tersebut ia pernah ikut demo besar-besaran kala itu, tepatnya di 21 Mei 1998. 

img_title
Desta. (Foto: Youtube Vindes)

Unggahan tersebut memperlihatkan kumpulan para mahasiswa yang memakai jaket almamater warna oranye.

Desta bersama temannya itu terlihat sumringah ketika kompak memegang sebuah kain besar bertuliskan ‘Sidang Istimewa Majelis Rakyat’.

Di foto tersebut sekilas wajah Desta tak terlihat jelas di antara kumpulan mahasiswa lain. Sampai pada akhirnya di bagian foto kedua, Desta memperbesar fotonya itu dan melingkari wajahnya tersebut.

 

“21 Mei 1998..,” demikian bunyi caption yang ditulis Desta pada unggahannya dikutip Jumat, 15 September 2023. 

Pria 46 tahun itu lantas mengungkapkan, jika foto tersebut baru ia temukan dan mengakui, jika dirinya dulu merupakan seorang aktivis

“Baru nemu foto nya.. Ternyata saya dulu aktipis.. Pejuang Reformasi guys!!!" terang Desta.

Di kolom komentar, banyak netizen yang menuliskan beberapa ungkapan beragam bernada bercanda yang ditandai dengan emot tertawa. 

img_title
Desta. (Foto: YouTube Vindes)

“Yg seangkatan, trus jadi anggota dpr knp keliatan lebih tua dari lu ya bang (emot ketawa), wah kayanya mending jadi pekerja seni ketimbang jadi pejabat,” komentar salah seorang netizen. 

“Koq orang2 berani2nya naro lo paling belakang pak dess (emot ketawa),” kata yang lain. 

“Padahal ke kampus cm numpang ngebakso doang tuh,” celetuk netizen. 

Sekedar informasi, 21 Mei 1998 adalah peristiwa bersejarah yang ada di Indonesia.

Sejak hari-hari sebelumnya, ribuan mahasiswa sudah menduduki Gedung MPR/DPR RI, hingga pada akhirnya berujung pada pernyataan Soeharto memutuskan untuk lengser.