Antv – Merasa diberkahi bakat main gitar dan tarik suara, Yusuf Ibrahim (Yusufi), yang pensiun dari Wakil Pemimpin Redaksi ANTV News dan Sports, serta antvklik.com, menciptakan lagu bertema Pemilu.
Menurut Yusuf Ibrahim atau yang akrab disapa Bang Haji, lagu berjudul 'Yang Menipu', diciptakan seminggu setelah dirinya tak aktif lagi sebagai karyawan ANTV.
Lagu tercipta di waktu senggangnya, sambil menikmati suasana dengan genjrang-genjreng gitarnya dan bermodal lirik yang sudah disiapkan jauh-jauh hari.
“Liriknya sudah lama jadi dan mengalami beberapa kali perubahan. Ketika nada dan melodinya ketemu, saya minta tolong seorang teman musikus yang mumpuni sebagai arranger dan komposer,” beber Yusuf Ibrahim alias Bang Haji.
Proses kreatifnya cukup cepat dan singkat. Tak sampai dua minggu lagunya sudah jadi dan masuk studio rekaman.
Menurut sang komposer, Heru Kusnadi, yang dikenal sebagai guru musik sejak muda dan pernah menjadi personil Kwartet Punakawan asuhan Jaya Suprana, Yusuf Ibrahim itu talented.
"Dia wartawan. Jago menulis, bisa menggambar, bisa bikin puisi dan punya bakat musikalitas. Jarang-jarang orang kayak dia walau eksisnya sebagai orang TV olahraga selama 30 tahun. Bakatnya nggak ada matinya,” puji Heru Kusnadi.
Heru mengaku, untuk mendukung lagu 'Yang Mneipu', dirinya hanya memperkaya nada dan melodi dengan komposisi yang cocok dengan pesan yang ingin disampaikan.
"Tadinya nuansa nadanya agak slow terpengaruh lagu Iwan Fals, salah satu idola musiknya, selain Bob Dylan dan Cat Stevens alias Yusuf Islam," beber Heru Kusnadi.
“Iramanya saya bentuk bergenre Bluegrass Rock. Sengaja saya buat agak nge-rock walau akar musik bluegrass adalah musik country. Saya dan Yusuf juga sepakat memasukan ketukan birama mars sebagai penyemangat, karena Pemilu itu urusan penuh semangat tidak mendayu-dayu,” lanjut Heru.
Hak Cipta
Yusuf yang semula hanya iseng-iseng mencipta lagu, akhirnya terpikirkan untuk mematenkan karya ciptanya, setelah mendapat respon dari orang-orang terdekatnya.
Menurut para sahabatnya, lagu 'Yang Menipu' menarik dan cocok dengan situasi saat ini, hingga akhirnya mendaftarkan karyanya ke HAKI bernomor EC00202359998, per tanggal 27 Juli 2023.
“Saya ingin punya legacy sebagai bentuk penghargaan atas karya intelektual saya, tidak sekedar diakui,” ucapnya.
Lantas apa alasannya menciptakan lagu bertema Pemilu 'Yang Menipu'?
“Mungkin naluri kewartawanan kali yah, yang menggiring ke situ. Bukan karena alasan sok mau mengkritik dan protes lewat lagu. Tapi proses kreatifnya memang mengalir begitu saja,” jawab Yusuf.
Lebih lanjut Yusuf berpendapat, di Pemilu, banyak orang mengejar kekuasaan dan kepemimpinan. Itu sah-sah saja. Namun mereka yang sedang berlomba untuk itu perlu diingatkan agar tidak melampaui batas. Agar tidak saling bertipu daya.
“Kemenangan yang diraih dengan cara bertipu-daya hasilnya adalah kesenangan yang menipu.Kegembiraan semu yang sebenarnya bermuatan masalah. Pesan kitab suci itu,” jelas Yusuf.
Melalui lagu 'Yang Menipu', Yusuf berpesan kebaikan pada umumnya. Bukan lagu protes dan kritik kepada yang sedang berkuasa dan akan berkuasa.
Karena itulah dia menyanyikan sendiri lagu tersebut, selain mengikuti saran sang komposer yang kebutulan kawan SMA dan sahabatnya.
“Tadinya saya enggak percaya diri (PD). Tapi karena yang nyuruh musikus dan guru musik klotokan, saya jadi PD. Itu artinya kan, suara saya bisa.” jelas Yusuf santai.
Kini lagunya sedang dalam pembuatan video-clips. Namun lagunya sudah dapat dinikmati di youtube channel milik pencipta. Yakni @yusufi1170.
Berikut liriknya:
YANG MENIPU
Cipt: Yusuf Ibrahim
Komposer: Heru Kusnadi
Disanjung dan dipuja
Diusung dan dibela
Pencitraan-propaganda
Habis sudah kata-kata
Kau berniat kau berjanji
Kau bilang dari hati
Demi kejayaan negeri
Gemah ripah loh jinawi
Duhai, yang ‘kan berkuasa
Yang ‘kan mewakili
Amanahlah pada hati nurani
Jangan kau bertipu daya
Demi kemenangan
Demi kesenangan
Yang menipu
Dilantik berkitab suci
Bekerja dipasung janji
Suara Tuhan menanti
Jangan dikhianati
Benar saja tidak cukup
Selain benar perlu bijak
Maka berdamailah pada
Kesenangan yang menipu