Posting Lagu Bad Religion di Instagramnya Menimbulkan Hujatan, RM BTS Beri Tanggapan

RM BTS
RM BTS (Foto : YouTube: HYBE Labels)

Ada juga yang tak mempermasalahan terkait lirik lagu tersebut. Pasalnya, RM BTS memiliki akun Instagram yang di mana dirinya bebas untuk mengekspresikan diri kedalam unggahannya tersebut.

"Saya tidak peduli apa yang Namjoon pikirkan tentang Islam, tapi lagu tersebut menimbulkan kontroversi ketika dirilis dan dikenal karena islamofobia. Dia tidak mengetahui hal itu dan tak seorang pun waras akan berpikir dia melakukannya dengan sengaja," ujar salah seorang netizen yang membela.

"Muslim di sini. Saya tidak pernah mengira lagu itu islamofobia, sejujurnya saya tahu ini adalah perasaan kebanyakan orang queer yang tidak mempelajari Islam. Aku juga tidak peduli dengan pendapat Namjoon tentang agamaku, aku tahu agamaku dan aku sendiri juga tahu. Itu insta-nya dia bisa memposting apa pun yang dia inginkan. Mengenal Namjoon sejak debut, aku tahu dia punya niat buruk seperti menyebarkan Islamofobia," imbuh yang lain.

Namjoon belum mengomentari kemarahan media sosial tersebut. Namun, dalam interaksi sebelumnya dengan penggemar, Namjoon buka-bukaan tentang dilema yang dihadapinya saat membagikan kehidupannya di media sosial. 

"Ini adalah dilema yang saya hadapi karena tindakan saya untuk berbagi dapat membuat saya terlihat seperti orang yang penurut. Banyak selebriti, bintang, dan artis yang lebih menyukai misteri, mungkin karena memiliki banyak bekas luka atau karena tidak ingin terbuka. Secara pribadi, saya pikir ada baiknya untuk berbagi dengan penggemar kami baik dan buruk, pro dan kontra, dan bayang-bayang yang menyelimuti kami," ujar Namjoon BTS.

"Dari sudut pandang orang luar, kesuksesan BTS mungkin tampak tumbuh secara eksponensial, tapi itu tidak benar. Mungkin tidak perlu untuk mengungkapkan bahwa kami telah mempertimbangkan untuk bubar, tapi pengakuan terkadang bisa membuat orang lebih kuat," ucapnya

"Namun, kita tidak langsung mengungkapkan isi hati kita. Hanya setelah momen tersebut berlalu dan kita telah memproses serta mengidentifikasi perasaan kita, barulah kita melihat ke belakang dan berbagi versi yang lebih masuk akal tentang apa yang telah kita lalui," tambahnya.