Siapa Sangka, Syuting 12 Film Internasional Populer Ini Dilakukan di Indonesia!

Film Java Heat
Film Java Heat (Foto : Covering Media)

Antv – Pernahkah kamu terkagum-kagum dengan lokasi syuting dari film-film internasional kesukaanmu?

Panorama yang memukau, budaya, dan keindahan lingkungan sekitarnya tentu menjadi aspek utama dalam visual sebuah film.

Pesona alam Indonesia yang luar biasa rupanya juga tidak luput dari lirikan para produser dan sutradara kelas dunia dalam memilih lokasi pengambilan gambar filmnya.

Ingin tahu lokasi di Indonesia mana saja yang dipilih untuk film Internasional? Berikut ini sederet film internasional yang syuting di Indonesia!

King Kong 2005 (Pulau Mursala Sumatera Utara)

img_title
Film King Kong. (Foto: Fanart TV)

Ingatkah kamu dengan film King Kong? Film ini menceritakan tentang King Kong raksasa yang selamat dengan bertarung dengan musuh-musuhnya.

Tinggal di sebuah pulau misterius yang memilih lokasi di Pulau Mursala, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, membuatnya terasing dari dunia luar.

The Salt of the Earth (Kabupaten Yalimo Papua)

img_title
Film The Salt of the Earth. (Foto: Norden Farm)

The Salt of the Earth adalah film dokumenter tentang Sebastiao Salgado, jurnalis dan fotografer Brazil, saat meliput kehidupan masyarakat Yali di Papua dan bagaimana SDA dan SDM masyarakat adat tersebut dieksploitasi untuk menguntungkan pasar ekonomi global.

Eat, Pray, Love (Desa Ubud Bali)

img_title
Film Eat, Pray, Love. (Foto: The Globe and Mail)

Tak bisa dipungkiri, film Eat, Pray, Love yang dibintangi oleh Julia Roberts tahun 2010 lalu membuat dunia Internasional semakin memandang Indonesia.

Sejak awal syuting, film Hollywood ini banyak melibatkan masyarakat Bali sehingga semakin mengangkat nama Bali sebagai tujuan wisata Internasional.

Anaconda: The Hunt for the Blood Orchid (Mangrove Forest Kalimantan)

img_title
Film Anaconda. (Foto: California Herps)

Film Anaconda bercerita tentang sekelompok orang yang sedang dalam perjalanan mencari anggrek langka, kemudian tanpa sengaja bertemu dengan seekor ular anaconda raksasa.

Film Hollywood yang dirilis tahun 2004 ini mengambil latar Borneo, Kalimantan sebagai latar film dengan berbagai adegan menyusuri hutan dan sungai. Dalam film tersebut terlihat ekosistem hutan Kalimantan yang masih terjaga dengan baik.

Savages (Pulau Moyo NTB)

img_title
Film Savages. (Foto: IMDb)

Apakah kamu pernah mendengar tentang Pulau Moyo sebelumnya? Pulau mungil ini berjarak sekitar 2,5 km dari Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Meski kecil, Pulau Moyo memiliki pemandangan yang sangat indah.

Dan karena potensinya yang luar biasa, Pulau Moyo dipilih menjadi lokasi syuting film Savages 2012 yang dibintangi oleh John Travolta dan Salma Hayek.

Blackhat (Jakarta)

img_title
Film Blackhat. (Foto: IMDb)

Chris Hemsworth juga pernah berkunjung ke Jakarta untuk syuting film Blackhat di tahun 2015 lalu.

Film yang disutradarai oleh Michael Mann inimemilih beberapa lokasi ikonik di ibu kota Indonesia ini, seperti Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Sunda Kelapa, Tanah Abang dan Lapangan Banteng.

The Philosopher (Jakarta, Belitung, Sumatera, Gunung Bromo dan Candi Prambanan)

img_title
Film The Philosopher. (Foto: Autenthic Indonesia)

Film Philosopher yang dirilis tahun 2013 ini menceritakan tentang 20 mahasiswa dari seluruh dunia yang diajak melihat dunia setelah terkena bom nuklir.

Film yang dibintangi sederet aktor Hollywood ini juga menampilkan salah satu aktris Indonesia, yakni Cinta Laura.

Film ini menggunakan beberapa tempat wisata terkenal di Indonesia sebagai lokasi syuting, mulai dari Pulau Belitung, Pulau Sumatera, Gunung Bromo hingga Candi Prambanan.

Dead Mine (Kota Batam)

img_title
Film Dead Mine. (Foto: Allhoror)

Berikutnya ada film Dead Mine yang dirilis tahun 2012. Tak hanya lokasi syutingnya yang diambil di kota Batam, sejumlah aktor Indonesia juga turut berperan dalam film bergenre petualangan ini.

Amphibious (Perairan Sumatera)

img_title
Film Amphibious. (Foto: Tony Isabella)

Amphibious adalah film thriller taun 2010 yang disutradarai oleh Brian Yuzna. Lokasi pembuatan film ini 100% di Indonesia.

Amphibious juga merupakan film 3D pertama yang menggunakan perairan sekitar Sumatera sebagai lokasi syuting.

The Fall (Desa Ubud, Bali)

img_title
Film The Fall. (Foto: Taste Of Cinema)

Film The Fall mengambil latar suasana alam Ubud, Pura Gunung Kawi serta pertunjukan tari kecak. Cerita dan unsur budaya yang diangkat dalam film ini membuat The Fall meraih banyak penghargaan Internasional.

Alex Cross (Pulau Nusa Lembongan dan Kabupaten Karangasem)

img_title
Film Alex Cross. (Foto: IMDb)

Syuting film Internasional berikutnya di Indonesia adalah film Alex Cross yang dirilis pada tahun 2010. Film tersbeut berkisah tentang Dr. Alex Cross yang ahli dalam bidang investigasi kasus pembunuhan berencana di kepolisian Detroit, Amerika Serikat.

Film yang disutradarai oleh pembuat film The Mummu dan XXX ini memilih Karangasem dan Nusa Lembongan di Pulau Bali sebagai lokasi syutingnya.

Java Heat (Magelang, Jogja dan Candi Borobudur)

img_title
Film Java Heat. (Foto: Covering Media)

Film internasional selanjutnya yang syuting di Indonesia adalah Java Heat yang disutradarai oleh Conor Allyn.

Film tersebut memilih Magelang dan Jogja sebagai latar belakang film tersebut. Di antaranya adalah Candi Borobuder, serta beberapa jalan dan restoran di sekitar Magelang dan Jogja.