"Sejak saat itu, Yayasan Puteri Indonesia bukan menjadi penyelenggara ajang tersebut di Indonesia, sehingga kami tidak memiliki kaitan dengan ajang tersebut. Kami berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang selama ini telah diberikan kepada Yayasan Puteri Indonesia," tulis keterangan yang dibuat tim Yayasan Puteri Indonesia.
Dalam pernyataan tersebut, Erina Gudono juga menekankan komitmen Yayasan Putri Indonesia dalam mengembangkan potensi wanita Indonesia, sekaligus mengacu pada nilai-nilai etika dan moral yang mengakar dalam budaya Indonesia.
"Kami akan terus berkomitmen untuk mengembangkan talenta perempuan-perempuan Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di kancah international, dengan berpegang teguh kepada etika, norma, serta moral ketimuran yang berlaku," lanjut keterangan tersebut.
Rupanya, Erina Gudono bukan satu-satunya Putri Indonesia yang menyinggung masalah yang terjadi di Miss Universe Indonesia. Ada Nadine Chandrawinata, Putri Indonesia 2005 yang mewakili DKI Jakarta juga mengunggah pernyataan serupa.