Antv – Film Air Mata di Ujung Sajadah siap tayang di bioskop Tanah Air pada 7 September 2023 mendatang.
Disutradarai oleh Key Mangunsong dan diproduseri Ronny Irawan bersama Nafa Urbach, bakal menyajikan tayangan seru.
Air Mata di Ujung Sajadah ini menghadirkan drama penuh konflik antara Aqilla dan Yumna yang menjadi benang merah film tersebut.
Sementara, Ronny Irawan mengatakan bahwa skenario film produksinya ini telah dipersiapkan sejak 5 tahun lalu.
“Film Air Mata di Ujung Sajadah ini, skenario sudah ditulis sekitar lima tahun yang lalu, yaitu 2017. Dan bahkan waktu itu Titi Kamal sudah saya sodorin ceritanya,” ucap Ronny saat konferensi pers di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 4 Agustus 2023.
Ronny mengatakan, akhirnya selang waktu cukup lama sejak penulisan skenario yang dibuat, di tahun 2023 ini bisa syuting untuk film tersebut.
“Akhirnya di awal 2023 kita punya kesempatan syuting. Ceritanya mengenai seorang perempuan yang karena suatu hal dibohongi ibu kandungnya bahwa anaknya meninggal waktu dilahirkan,” sambungnya.
Film Air Mata di Ujung Sajadah ini kian spesial karena turut dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris yang sudah tak asing lagi di dunia perfilman Tanah Air.
Mereka di antaranya ada Jenny Rahman, Fedi Nuril, Titi Kamal, Citra Kirana, Krisjiana Baharudin, Faqih Alaydrus, dan Tutie Kirana.
Sinopsis Air Mata di Ujung Sajadah
Film ini menceritakan tentang sosok Aqilla yang diperankan oleh (Titi Kamal), melahirkan bayi dari pernikahan yang tak direstui oleh Halimah, yakni tak lain ibunya.
Usai suami Aqilla meninggal dunia karena kecelakaan, Halimah membohongi Aqilla jika bayinya meninggal saat dilahirkan.
Dalam hal ini, Halimah terpaksa bohong karena menurutnya, Aqilla belum siap untuk menjadi seorang ubu, terlebih tanpa kehadiran suami.
Lantas, Halimah memberikan cucunya kepada pasangan yang sudah lama menikah, tapi belum punya anak, yakni Arif (Fedi Nuril) dan Yumna (Citra Kirana).
Bayi tersebut kemudian dinamai Baskara, yang berarti cahaya. Kehadiran Baskara di rumah tangga Arif dan Yumna memag ibarat cahaya yang mampu menerangi dan memberi kebahagiaan.
Selang tujuh tahun kemudian, Aqilla mengetahui jika anaknya itu masih hidup. Ia lantas bertolak dari kehidupan yang hampa, berusaha mendapat kembali Baskara.