Antv – Kabar kematian anak harimau benggala yang dipelihara Alshad Ahmad turut menghebohkan publik di media sosial. Bahkan, imbas dari kabar tersebut banyak publik yang menyalahkan sepupu Raffi Ahmad itu karena memelihara satwa liar yang seharusnya berada di habitat aslinya.
Setelah mendapatkan berbagai hujatan dari netizen, Alshad Ahmad akhirnya buka suara mengenai penyebab kematian bayi harimau tersebut. Dia menegaskan bahwa kematian anak harimau tersebut bukan karena virus.
"Update pemeriksaan Cerona, hasil diagnostic test kit antigen: FPV (Feline Panleukopenia): negatif, CPV (Canine Parvo Virus): negatif," kata Alshad Ahmad di Instagram Storiesnya yang dibagikan Kamis, 28 Juli 2023 kemarin.
Alshad Ahmad juga menegaskan bahwa kematian anak harimau itu bukan karena dua virus yang disebutkan. Pria berusia 28 tahun itu juga mengatakan bahwa anak harimau tersebut bukan mati karena stres.
"Gue takut banget kalau virus menyebar ke harimau lain. (Penyebab kematian) bukan karena stres juga, karena tidak ada gejala atau perilaku Cenora stres," tegas Alshad Ahmad.
Alshad Ahmad mengatakan bahwa dia akan mengeluarkan pernyataan resmi penyabab kematian anak harimau tersebut setelah pemeriksaan laboratorium selesai. Dia juga mengaku mendapat banyak kritikan setelah anak harimaunya mati. Terlebih, kali ini merupakan harimau ketujuh miliknya yang mati.
"Gue harap perkiraan kalian itu salah ya, semoga salah ya. Kalau misalnya benar gue akan merasa sangat buruk dan merasa bersalah karena setiap penangannya itu gue selalu tanya dulu sama yang lebih tahu. Gue nggak semena-mena melakukan sesuatu tanpa didampingi atau konsul dulu sama yang lebih paham ya," katanya.
Kematian harimau tersebut turut menyita perhatian dari berbagai pihak, salah satunya WWF Indonesia. Sebagai lembaga yang berkonsentrasi terhadap alam, WWF Indonesia mengatakan bahwa seharusnya hewan liar tidak dipelihara di dalam rumah.
"Mari bersama-sama melestarikan satwa liar dengan jangan membeli, jangan mengonsumsi, dan laporkan otoritas setempat bila mengetahui adanya perdagangan satwa liar dilindungi di sekitar kita," tulis WWF Indonesia yang dilansir pada Jumat, 28 Juli 2023.
"Masih ingat kasus Covid-19? Kasus ini dipercaya ditularkan dari satwa kelelawar. Ini juga dapat terjadi jika kita memelihara satwa liar yang dapat menularkan virus atau bakteri yang terdapat di satwa tersebut," jelas WWF Indonesia.