Enam kali jeda minum adalah bagian bumbu "pertunjukan" itu. Disempurnakan dengan sujud syukur di lantai dan pembacaan puisi "Membaca Tanda-Tanda" karya penyair Taufiq Ismail sebagai penutup.
Satu lagi pamungkas sidang tersebut. Deddy sempat beberapa saat menangis sesenggukan saat menjawab pertanyaan terakhir dari promotor.
"Selepas ini saya tidak akan menjadi pemimpin daerah maupun pemimpin nasional. Saya sudah cukup bahagia, jika tiba saatnya, kelak bisa menjawab kalau ditanya malaikat," ucapnya sambil meneteskan air mata.
Jawaban itu terkait dengan substansi disertasinya mengenai penyelamatan lingkungan di Kawasan Bandung Utara. Di dalam disertasinya, dia mengungkap di daerah itu telah terjadi alih fungsi lahan yang tidak terkendali, sehingga berdampak pada kerusakan lingkungan bahkan ancaman bencana ekologis, seperti krisis air, potensi longsor dan banjir bagi daerah sekitar.
"Upaya pengendalian telah dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat melalui Perda No 1/2008 yang kemudian diubah dengan Perda No 2/2016. Namun, pengendalian pemanfaatan lahan di kawasan Bandung Utara tetap tidak berjalan optimal," paparnya.