Film India 72 Hoorain menceritakan situasi yang terjadi di sebuah fasilitas pelatihan ekstrimis. Ada dua karakter utama yakni Bilal dan Hakim yang diperintahkan bahwa jika mereka memberikan hidup mereka atas nama Allah, mereka akan diberi hadiah bahattar hoorain (72 perawan cantik) di surga. Namun, setelah serangan teror mereka di Mumbai, Hakim dan Bilal terkejut karena tidak berakhir di pelukan perawan cantik.
Jauh sebelum tayang di bioskop, film ini sudah mendapat kecaman bahkan dari kalangan aktris India. Salah satu yang mengecam yakni Rani Chatterjee. Dia mengecam para pembuat film 72 Hoorain yang memberikan gambaran yang salah terhadap kitab suci umat Islam, Alquran.
Setelah menonton trailer kontroversial dari film tersebut, Rani yang memiliki nama asli Sabiha Shaikh, mengklaim bahwa film-film seperti itu dibuat agar masyarakat tetap terpecah belah berdasarkan agama.
Rani menuduh bahwa penggambaran Al Quran dalam film tersebut salah dan mengecam para pembuat film karena telah mengaduk-aduk emosi masyarakat demi mendapatkan uang.
"Penggambaran Al Quran dalam film ini salah. Al Quran tidak mengajarkan untuk mengambil nyawa seseorang. Jika sutradara atau produser 72 Hoorain telah membaca Al Quran, maka, mereka tidak akan menggunakan dialog seperti itu," katanya ketika itu.
"Setelah The Kerala Story menjadi hit, orang-orang mulai mengikuti tren ini. Kebencian disebarkan baik melalui politik maupun film. Apa yang ingin Anda capai dengan menampilkan film-film penuh kebencian seperti itu kepada generasi baru? Di manakah Al Quran mengatakan untuk membunuh orang? Dapatkah Anda menunjukkannya kepada saya? Pesan yang salah sedang dikirim (ke masyarakat). Ini adalah bagian dari agenda untuk menyebarkan kebencian," tambahnya.