Menulis “Ekspektasi” bersama Adit, Raim memaparkan bahwa lagu ini bercerita tentang realita yang sering terjadi pada manusia sekarang, bersahabat dengan ekspektasi dan akrab dengan sakit hati.
“Inspirasinya dari sepenggal kisah jarak jauh saya juga bersama Komang sebelum menikah bertahun-tahun silam. Dalam lirik pun, ada kalimat spesifik yang pernah saya ucapkan kepada Komang di masa itu.”
Masih mengusung genre yang sama dengan single Aruma sebelumnya, tapi di bagian akhir, tempo lagu ini lebih upbeat meski tetap tidak menghilangkan unsur sedih yang diusung.
“Ya, genrenya masih sama dan juga memiliki nuansa sedih seperti “Muak”. Kalau single sebelumnya menggambarkan seseorang yang sudah muak dengan janji manis pasangannya, kali ini, aku ingin memperlihatkan bahwa tidak semua orang mempunyai ekspektasi yang sama dalam suatu hubungan, baik itu perempuan maupun laki-laki. Setiap insan tidak bisa menaruh ekspektasinya berlebihan karena, pada akhirnya, kita harus saling mengerti dan menghargai pendirian masing masing,” kali ini, giliran Aruma yang menjelaskan.