Sutradara Ungkap Film Onde Mande! Gunakan 70 Persen Bahasa Minang

Onde Mande!
Onde Mande! (Foto : Adiansyah/ AntvKlik)

Antv – Film besutan sutradara Paul Fauzan Agusta dan produser Suryo Wiyogo bertajuk Onde Mande! mengangkat kisah masyarakat Minang, tepatnya di sekitar desa Maninjau.

Sang sutradara mengatakan jika film Onde Mande! akan menggunakan bahasa Minang dalam ceritanya, setidaknya sekitar 70 persen dialog dalam film ini.

Untuk mendukung nuansa Minang sepanjang jalan cerita, Paul pun melibatkan banyak aktor asli Minang sebagai pemeran pendukung.

 

img_title
Onde Mande!. (Foto: Antvklik/Adiansyah)

 

"Bisa dibilang kurang lebih 70 persen bahasa Minang, sisanya bahasa Indonesia," ungkap Paul Agusta saat konferensi pers Onde Mande! di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Senin, 15 Mei 2023.

Paul mengatakan tentang perbedaan di film ini, yakni penggunaan bahasa Minang sebagai mayoritas, sisanya bahasa Indonesia. 

"Menurutku yang bikin beda adalah penggunaan mayoritas bahasa Minang dengan subtitle bahasa Indonesia di filmnya,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima. 

“Trus mayoritas cast-nya asli Minang atau punya darah Minang. Kru yang bekerja sama sebagian besar juga anak Minang,” lanjutnya. 

Paul memastikan, jika film Onde Mande! kental akan Minang dan ia berusaha semaksimal mungkin untuk itu.

“Keminangannya jadi keistimewaan dan sangat kental. Kami berusaha film ini seminang mungkin, tapi juga bisa dinikmati oleh penonton seluruh Indonesia,” terang Paul.

 

img_title
Onde Mande!. (Foto: AntvKlik/ Adiansyah)

 

Film Onde Mande! ini bercerita tentang Angku Wan (Musra Dahrizal), seorang pensiunan guru yang hidup sebatang kara di sebuah desa nelayan yang asri di tepi Danau Maninjau, Sumatera Barat

Lalu ia memenangkan hadiah undian dari sebuah perusahaan sabun. Hadiah bernilai miliaran rupiah tersebut akan ia gunakan untuk tujuan yang mulia, yaitu membangun desa demi kesejahteraan bersama.

Namun sebelum mengklaim hadiah besarnya, Angku Wan meninggal. Sepeninggalan Angku Wan, warga desa yang terdiri dari Ni Ta (Jajang C Noer), Da Am (Jose Rizal Manua), Si Mar (Shenina Cinnamon) dan pemimpin desa menyusun rencana besar. 

Mereka berusaha meyakinkan perusahaan sabun bahwa Angku Wan masih hidup demi menuntut hadiah dan mewujudkan pesan terakhirnya.

Keadaan semakin runyam tatkala Anwar (Emir Mahira) selaku perwakilan perusahaan sabun datang ke desa secara tiba-tiba untuk memvalidasi pemenang. Akankah rencana warga desa berhasil?