Di tengah perdebatan itu, Wulan Guritno mengibaratkan, hingga saat ini belum ada jalan dari Tuhan untuk memiliki hubungan yang begitu dekat antara Attila Syach dengan Shaloom, putrinya. Wulan juga sempat menyinggung soal niat yang tak bisa terwujud jika tidak dibarengi dengan aksi nyata.
"Mungkin gini yang paling positif cara menggambarkannya adalah belum dibukakan jalan sama yang di atas untuk punya relationship lagi itu yang paling simple. Karena pada di saat keinginan itu ada dari kedua belah pihak, niat itu ada enggak cuman niat aja, harus ada pergerakan istilahnya," kata Wulan.
"Kalau semua udah inline kan, universe juga conspires, Tuhan juga menjawab. Kalau urutan acaranya belum bener gimana. Pengen komunikasi lagi sama anak udah dipikirin di kepala tapi kalau enggak ada tindakan gimana," sambung Wulan Guritno.
Sementara itu, mendengar jawaban dari Wulan Guritno, Soleh Solihun semakin dibuat penasaran dan menanyakan tentang keinginan Shaloom untuk berkomunikasi dengan Attila.
"Tapi Shaloomnya enggak bertanya 'mama aku ingin berkomunikasi'," tanya Soleh Solihun.
Diungkap Wulan Guritno komunikasi, antara sang putri dan mantan suaminya itu hanya sebatas tentang urusan tertentu. Seperti terkait dengan dokumen saat Shaloom berkunjung ke Australia, ketika masih berusia di bawah 17 tahun.
"Pernah kalau komunikasi. Kayak kita pengen ke Australia, Australia ini sedikit berbeda dengan negara lain karena dekat dengan Indonesia 'buat kabur kan mudah'. Jadi walaupun perceraian 100 persen hak di tangan aku, tetapi harus ada tanda tangan dari bapak kandung. Kalau gitu komunikasi," ujar Wulan Guritno.