Istri almarhum Kay Ikranegara yang selama ini setia mendampingi almarhum selama perawatan, mendadak mengalami gangguan jantung sehingga bulan Juli lalu terbang ke AS untuk berobat.
"Mama sementara ini bersama saya, " ucap Inno.
Seniman Humble
Saya puluhan tahun bersahabat dengan almarhum merasa sangat kehilangan. Markas kami dulu di Taman Ismail Marzuki. Saya baru memulai karir sebagai wartawan, almarhum sudah sangat terkenal, sudah menjadi sumber berita yang paling dicari. Statementnya kerap menjadi headline berita kesenian atau trending topic istilah sekarang.
Ia terkenal pula sebagai aktivis seni yang aktif termasuk mengkritisi rekannya sesama seniman yang duduk dalam birokrasi, seniman yang berumah di langit atau feodal seni, istilah dia.
Aksinya yang paling menggegerkan ketika ia dan kawan-kawannya menggembok kantor Dewan Kesenian Jakarta. Ikra, begitu sering dipanggil, adalah sosok seniman besar yang ikut berkontribusi menggairahkan kehidupan kesenian khususnya teater dan film Indonesia di tahun 70 hingga sekarang. Baik dalam karya penyutradaraan teater, sebagai aktor panggung maupun aktor film.
Jangan lupa pula perannya dalam pelbagai seminar dan diskusi kesenian di mana ia selalu tampil lantang, garang, tapi mencerahkan. Saya menjulukinya sebagai " Pelantang Kesenian".