“Anda ingin pergi melalui terowongan?” tanya supir.
“Dengan kecepatan 65 mil per jam, tepatnya,” terangnya.
“65?" tanya supir.
“Ya,” jawabnya.
Sementara itu, Pangeran Harry ini menuliskan cerita lebih lanjut dalam buku yang ditulisnya dengan judul Spare. Dalam bukunya tersebut, Harry mengenang kematian ibunya yang tak terbayangkan dan bagaimana hancurnya Harry saat itu.
"Pembaca segera kembali ke salah satu gambar paling seru di abad ke-20: dua anak laki-laki, dua pangeran, berjalan di belakang peti mati ibu mereka saat dunia menyaksikan dalam kesedihan dan kengerian,” dikutip dari Penguin Random House.
Baca Juga :