Kecopetan saat Liburan di Jepang, Verrell Bramasta Hubungi Syahrini Minta Bantuan

Verrell Bramasta
Verrell Bramasta (Foto : Instagram: @bramastavrl)

AntvVerrell Bramasta sempat membagikan pengalaman buruk yang dialaminya saat berlibur di Jepang. Aktor 26 tahun itu, mengaku kecopetan saat sedang berfoto di kawasan Shinjuku, Tokyo. Ia mengaku kehilangan barang berupa tas.

Hal tersebut membuat mantan pacar Natasha Wilona itu merasa panik hingga berbagai upaya dilakukan agar tasnya bisa kembali ketanganya karena banyak dokumen penting di dalam tas tersebut. 

Seperti salah satunya adalah paspor, Verrell juga sempat mengeluhkan pihak kepolisian setempat karena kurang tanggap atas laporanya itu.

Tak ingin kehilangan akal, Verrel pun menghubungi Syahrini untuk meminta bantuan. Seperti diketahui Syahrini sempat tinggal di Jepang pasca menikah dengan Reino Barack.  

Hal itu, diketahui dari postingan Verrell yang membagikan sebuah tangkapan layar yang berisi DM Instagram dari Syahrini. Kebetulan Syahrini dan suaminya saat ini juga sedang berada di Jepang.

Syahrini yang sigap membantu pun langsung menghubungi Duta Besar (Dubes) RI di Jepang. Syahrini juga sempat mengingatkan bahwa kemungkinan sang aktor dicopet oleh pendatang, bukan warga asli Jepang.

"Let me call pak Dubes. Minta kontak kamu ya, biar pihak kedutaan hubungi kamu. Yang pasti copetnya pendatang bukan orang Jepang," bunyi pesan Syahrini pada Verrell dikutip dari instagram Verrell, pada Jumat 30 Desember 2022.

Verrell pun mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Syahrini dan KBRI di Tokyo. 

img_title
Verrell Bramasta. (Foto: Instagram @bramastavrl)

"Thank for your help @princessyahrini dan KBRI in Tokyo,"tulis Verrell.

Kemudian tak lama dari itu, Verrell kembali memposting kabar terbaru. Ia mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan sebuah dokumen bertuliskan "SURAT PERJALANAN LAKSANA PASPOR". Dari keterangan yang dituliskannya dalam unggahan itu, diketahui bahwa dokumen itu adalah paspor sementara.

"Akhirnya dapet paspor sementara, tapi tetep harus lapor lagi ke kepolisian Shinjuku," tulis Verrell.

"Hebat KBRI di Tokyo sangat cepat membantu tapi kepolisian Tokyo agak aneh. Terakhir sudah 6 jam di kantor polisi, buat laporan, sampe subuh tidur di sana. Tapi tetep aja harus buat laporan baru. Jadi yg kemarin sia-sia," pungkasnya.