Antv – Belakangan ini nama artis tampan Aliando Syarief tengah menjadi perbincangan publik. Pasalnya pada beberapa waktu lalu terdapat video yang beredar di media sosial yang menampilkan Aliando mengalami panic attack ketika wawancara untuk mempromosikan film terbarunya berjudul Argantara.
Akhirnya Aliando bicara terkait video dirinya tengah mengalami intrusive thoughts. Melansir dari VIVA, intrusive thoughts adalah pikiran dan gambaran yang mengganggu dan tidak diinginkan namun dapat muncul begitu saja dipikiranmu.
“Itu namanya intrusive thoughts,” kata Aliando di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, dikutip dari VIVA, pada Rabu, 28 Desember 2022.
Seperti diketahui, Aliando sempat vakum dari dunia industri hiburan karena gangguan mental yang diidapnya. Dia memilih untuk fokus ke proses penyembuhan Obsessive Compulsive Disorder (OCD) ekstrem yang dialaminya. Saat ini Aliando merasa sangat bersyukur karena kondisi kesehatannya sudah semakin membaik.
“Baik, Alhamdulillah,” kata Aliando Syarief.
Namun, meskipun kondisi kesehatannya saat ini sudah semakin membaik namun Aliando mengaku jika dirinya masih menjalani proses pengobatan intensif.
"Masih, masih pengobatan,” kata Aliando.
Pasca memutuskan vakum selama kurang lebih tiga tahun, Aliando Syarief kini telah kembali berakting dengan membintangi film yang berjudul Argantara. Film yang diproduksi oleh Hitmaker Studios itu merupakan sebuah adapatasi dari novel best seller karya dari Falistiyana yang telah dibaca lebih dari 48 juta kali.
Film tersebut disutradarai oleh Guntur Soeharjanto dan diproduseri oleh Rocky Soraya. Bintang yang terpilih untuk memerankan karakter pada film tersebut yakni Aliando Syarief dan Natasha Wilona.
Menurut Aliando, karakter Arga cenderung to the point saat menyampaikan isi hatinya, baik melalui tindakan atau perkataan. Baginya, Argantara adalah sebuah film yang mengandung pesan untuk menghargai seorang perempuan.
"Di film ini sebenarnya Arga salah satu tokoh yang cukup romantis langsung to the point. Dia sosok yang sangat agak lebih modern melankolisnya. Bukan yang dengan beberapa kata-kata yang luas tapi ini langsung to the point. Ini bukan film yang patriarki lah. Film yang cukup menghargai sosok perempuan," kata Aliando.