"Sehari ada kali 5 kilo, sekilo-kilo gue gendong sampe pasar itu cuma dapet sekitar 200 perak, 200 perak tuh zaman dulu mungkin kaya 4000 kali ya," kata Herjunot Ali.
Selain sempat menjalani kehidupan yang jauh dari kesuksesan, Herjonut Ali juga pernah dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Meski dirinya kini telah menjadi seseorang yang sukses, ia mengaku tidak akan pernah lupa dengan orang-orang yang pernah memandangnya rendah.
"Kalau lu tanya masih inget gak orang-orang yang dulu mandang rendah lu? Gue masih inget. Sampe hari ini gak akan pernah gue lupa," pungkasnya.
Tak sampai disitu, Herjunot Ali dilahirkan dan dibesarkan di keluarga yang sederhana. Sehingga hal tersebut membuat dirinya diremehkan oleh teman-teman sekolahnya saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Bahkan, saat menaiki sebuah mobil mewah, hal itu menjadi bahan cemoohan teman-teman kelasnya.
"Gue punya temen-temen tuh bisa dibilang jetsetter banget, satu waktu temen gue lagi bawa mobil mewah seri 5. Jangan sampe gue naik seri 5 di depan teman-teman gue," kata Herjunot Ali.
"Pas banget sopirnya berhenti di depan situ, gue masuk dan di tepuk tanganin gue. Yehhh...Junot naik mobil mewah digituin, sampe rumah gue nangis rendah banget ya sampe gitu aja di tepukin," tutup Herjunot Ali.