Antv – Belum lama ini sosial media Twitter mengumumkan penetapan tarif senilai $7,99 atau sekitar Rp126 ribu per bulan untuk para pengguna akun yang sudah memiliki centang biru.
Di antara beberapa akun centang biru, seperti para publik figur pun menuai pro dan kontra terhadap kebijakan tersebut. Ernest prakarsa adalah satu publik figur yang mengeluhkan tentang tarif tersebut.
Komedian berusia 40 tahun ini mengeluhkan kebijakan tersebut melalui cuitan di akun Twitternya.
“Bikin males dah…,” tulis Ernest Prakasa di akun Twitternya @ernestprakasa, dikutip pada Selasa, 8 November 2022.
Sebelum penetapan tarif tersebut diberlakukan, Ernest Prakarsa juga sempat membahas hal ini di akun Twitternya.
“Keputusan Twitter memaksa iuran bulanan 300rb untuk mempertahankan centang biru ini ngeh* juga ya. Worth it ga sih?” tulis Ernest Prakasa, pada 31 Oktober 2022 lalu.
Ernest juga mengeluhkan jika sosial media milik Elon Musk ini akan mempunyai wacana untuk menjual verificafion badges, sehingga menurutnya siapapun dapat menjadi centang biru.
”Kalo yg udah verified dipalak iuran, okelah. Tapi Elon Musk juga punya wacana untuk menjual verification badget, jadi siapapun bisa centang biru. Lah bakal apa dong?” lanjutnya.
Cuitan Ernest Prakarsa itu kemudian mengundang banyak reaksi dari para netizen. Sebagian besar diantaranya menyayangkan pernyataannya.
Pasalnya, Ernest selama ini seringkali mempromosikan film-filmnya melalui Twitter. Namun, rasa keberatannya untuk membayar mendapat banyak hujatan netizen.
”Selama ini udah pake servicenya gratis dpt exposure bisa jualan promosi film, suruh bayar ga mau. Pfft,” komentar netizen.
“Promo film di twitter, ngoceh2 di twitter, untung milyaran, bayar gini aja males,” timpal netizen lain.
“Lu kaya, ngasilin duit juga dari sosmed. Per bulan ditagih segitu ga seberapa lah dari yang udah lu hasilin,” kata warganet lainnya.
“8 dolar, coba bandingin sama benefit orang2 yg punya centang biru,” komentar warganet lainnya yang juga geram dengan cuitan Ernest.
