Yonathan mengutarakan pandangannya mengenai kepiawaian perusahaan talent management Korea Selatan dalam mengolah suatu bidang industri kreatif tradisional menjadi sesuatu yang kekinian, trendy serta menyentuh selera generasi anak muda.
Salah satunya adalah lagu Arirang yang dapat dikembangkan menjadi pop, jazz dan rock.
“Di Indonesia, musik tradisional seperti dangdut dan campursari juga bisa dikembangkan, dan inilah yang jadi salah satu cita-cita kami lewat kerja sama ini,” tambahnya.
Sementara itu, CEO Asimula Inc. Asim Fauzi mengatakan kerjasama ini akan berfokus pada tiga tahap, yaitu dimulai dari produksi konten digital, kemudian musik, dan dilanjutkan dengan kolaborasi di bidang sektor perfilman dan TV.
Menurutnya, pandemi COVID-19 selama dua tahun ini menyebabkan masyarakat terbiasa melihat penampilan artis secara digital, sehingga memberikan potensi lebih bagi talenta kreatif Indonesia untuk muncul di platform digital dengan konsumen yang lebih luas lagi, termasuk ke Korea Selatan.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Duta Besar Republik Indonesia kepada Republik Korea Gandi Sulistiyanto.
Dubes Sulis menyatakan, pihaknya berharap agar kerjasama di bidang industri kreatif ini bisa berkesinambungan.