Kini, Kiesha Alvaro telah tumuh menjadi remaja yang berpikiran dewasa dan bijaksana. Ia telah berdamai dengan sang ayah dan seluruh kisah pahit yang ia telan di usia yang masih sangat muda.
Ia juga berperan penting dalam merekatkan keluarganya kembali yang sempat tercerai-berai selama belasan tahun lamanya. Bahkan, ia pribadi mengaku menyesal telah sempat membenci Pasha begitu dalam.
“Kenapa akhirnya mau berdamai karena aku enggak mau adik-adik ini benci juga sama ayah, karena mereka belum tentu bisa lewatin, kalau Icha kan udah berhasil lewatin masa-masa itu kan, kalau adik-adik belum tentu kuat,” katanya.
“Yang paling disesali, apa ya. Ya mungkin yang paling disesali ya benci sama ayah mungkin ya karena buang waktu, buang energi, enggak penting juga sebenernya. Enggak sampai separah itulah harusnya waktu itu,” pungkasnya.