Antv – Perusahaan asal Jerman, Adidas, pada Selasa (24/10/2022) memutus kontrak kerja sama dengan Ye, yang sebelumnya dikenal sebagai rapper Kanye West.
Produsen perlengkapan dan busana olahraga itu dalam pernyataannya menyebutkan langkah itu harus ditempuh sebagai reaksi atas ujaran kebencian yang dilontarkan West.
Adidas, yang memulai kemitraannya dengan Ye pada 2013, mengatakan akan mengakhiri produksi produk bermerek Yeezy dan menghentikan semua pembayaran kepada Ye dan perusahaannya.
"Adidas tidak menoleransi antisemitisme dan segala bentuk ujaran kebencian lainnya," kata Adidas, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/10/2022).
Menurutnya, komentar dan tindakan Ye baru-baru ini tidak dapat diterima, penuh kebencian dan berbahaya, dan itu melanggar nilai-nilai perusahaan tentang keragaman dan inklusi, saling menghormati dan keadilan.
Adidas telah mengalami tekanan untuk memutuskan hubungan dengan Ye setelah pria 45 tahun itu sering melontarkan ujaran kebencian dan antisemit.
Selain itu, Adidas sangat menyesali ujaran antisemit yang disuarakan dari Kanye West mengingat selama ini Adidas menjunjung keragaman dan perbedaan.
“Komentar dan tindakan Kanye West baru-baru ini tidak dapat diterima, penuh kebencian, dan berbahaya, dan itu melanggar nilai-nilai perusahaan Adidas tentang keragaman dan inklusi, saling menghormati,” ujarnya.
Pemutusan kerjasama dengan Adidas ini membuat Kanye West kehilangan kekayaannya sebanyak US$1,5 miliar atau setara Rp23,3 triliun.
Ye juga dikritik karena mengenakan T-shirt "White Lives Matter" ke acara koleksi Yeezy-nya di Paris, setelah sempat mengumbar pernyataan bahwa perbudakan adalah pilihan.
Ye juga telah ditangguhkan oleh Twitter dan Instagram karena posting antisemitnya.
Langkah Adidas menyusul apa yang juga dilakukan Vogue dan rumah mode Balenciaga. Keduanya telah menjauhkan diri dari rapper akibat ulahnya. Dalam pernyataannya mereka mengatakan mereka tidak lagi memiliki hubungan dengan West.