Antv – Nama Najwa Shihab tentu sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia. Tak hanya dikenal sebagi jurnalis yang pemberani, ia juga merupakan putri dari pendakwah kondang, Quraish Shihab.
Sebagai putri dari pendakwah dengan nama besar di Tanah Air, keputusannya berpenampilan tanpa hijab memunculkan banyak pertanyaan dari banyak orang. Hal itu menjadi tekanan tersendiri baginya.
Baru-baru ini, perempuan yang kerap disapa Nana itu mengungkapkan tekanan dari publik soal keputusannya tentang hijab dan caranya menjawab pertanyaan-pertanyaan semacam itu.
“Bersaudara kan ada empat perempuan, semua saudara perempuan dan ibuku itu semuanya berjilbab, cuma aku yang nggak berjilbab. Apalagi kalau foto sama Abi, itu pasti banyak ditanyain (soal hijab),” ungkapnya pada Ashanty dilihat dari video di kanal Youtube Ngobrol Asix pada Jumat, 16 September 2022.
Lebih lanjut, Nana mengungkapkan caranya untuk menjawab pertanyaan warganet terkait hijab yang selalu ia dapatkan di media sosial. Ia merespon tetap bijak dan tidak menimbulkan perdebatan di kolom komentar.
Najwa merasa bahwa warganet yang kerap menanyakan soal hijab sebenarnya tak benar-benar ingin tahu soal alasan di balik itu, melainkan hanya ingin menghakiminya.
“Abi itu sudah pernah nulis buku lengkap soal itu, buku soal jilbab. Jadi biasanya aku bilang, kalau memang betul-betul mau tahu, betul-betul mau belajar silakan cari literatur soal itu, salah satunya di buku yang Abi tulis,” ujarnya.
“Karena kadang aku merasa tuh mereka bertanya bukan untuk mau tahu tapi untuk menghakimi,” lanjutnya.
Najwa Shihab memiliki alasan tersendiri dengan tak membahas secara blak-blakan soal alasannya belum memakai hijab. Ia khawatir, dengan memberikan argumen di kolom komentar justru akan memicu perdebatan yang tak bisa selesai.
Ia hanya menyarankan bagi orang yang ingin tahu alasannya belum berhijab, agar bisa membaca buku dan literatur soal itu. Salah satu diantaranya adalah buku Quraish Shihab yang berjudul Pakaian Wanita Muslimah.
“Kalau kita kemudian terlibat dalam tanya jawab yang kemudian terbatas di media sosial nuansa emosinya kan berbeda dengan ngobrol ya. Jadi aku merasa itu kontra-produktif,” tuturnya.
“Makanya kalau betul-betul mau tahu, ada banyak buku salah satunya bukunya Abi, mudah-mudahan bisa menjawab. Karena ini bukan penjelasan yang bisa dalam satu dua kalimat gitu loh,” tandasnya.
