Antv – Pasca meninggalnya Ratu Elizabeth II pada Kamis, 8 September 2022 di usianya yang ke-96 tahun, kini Raja Charles III naik tahta menggantikan mendiang ibunya.
Kabar pergantian tahta pada Raja Charles III terus menjadi sorotan publik. Tak disangka, sebagian besar publik hanya menyoroti skandal pernikahannya dengan mendiang Putri Diana dan beberapa kontroversinya.
Di sisi lain, tak banyak orang yang tahu bahwa Raja Charles mengkampanyekan beberapa isu terkait budaya, sosial, politik bahkan isu agama. Sebelum naik tahta sebagai raja, Charles sempat beberapa kali mengutarakan pendapat dan posisinya secara terbuka mengenai agama Islam.
Raja Charles III terus berulang kali mendorong negara barat agar bisa lebih dekat dengan dunia Islam. Menurutnya, negara barat banyak yang menangkap mengenai narasi keliru soal Islam sebenarnya.
Sejumlah orang-orang dekat Raja Charles III mengakui jika sang raja memang memiliki kekaguman terhadap dunia Islam dan kawasan Timur Tengah. Menurut orang terdekat hal tersebut tidak terlihat aneh, lantaran Raja Charles merupakan lulusan jurusan Antropologi dan Arkeologi Universitas Cambridge.
Saat masih bergelar sebagai Pangeran Wales pada November 2021 lalu, ia dan istrinya, Camilla yang bergelar Duchess of Cornwall melangsungkan sebuah tur luar negeri pertamanya sejak pandemi Covid-19.
Pada saat itu, negara yang dituju pertama kali oleh Raja Charles III adalah Timur Tengah yakni untuk mengunjungi Yordania dan Mesir. Di Mesir, Raja Charles beserta rombongannya mengunjungi Mesjid Besar Al-Azhar di Kairo.
Dikutip dari Arab News, pada tahun 2015 silam, Raja Charles III sempat menghabiskan waktu enam bulan untuk belajar privat Bahasa Arab sebelum melakukan tur ke Timur Tengah. Raja Charles juga hendak mengunjungi Yordania, Kuwait, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
"Saya mencoba mempelajarinya sekali tapi saya menyerah seakan masuk dari satu telinga dan keluar dari telinga lainnya," kata Charles seperti dikutip dari laman Sky News, Selasa 13 September 2022.
Bahkan, pejabat kerajaan pun pernah menceritakan jika Raja Charles kerap mengutip ayat Al-Quran yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Inggris saat berbicara dengan umat Muslim di seluruh dunia.
Pada sebuah buku karya Robert Jobson yang berjudul 'Charles At Seventy: Thoughts, Hopes and Dreams', pada buku tersebut menyoroti Raja Charles III sempat mengutip dalam pidatonya di Pusat Studi Islam di Oxford pada 2010.
Disana, Raja Charles III sedang menjelaskan soal sumber daya alam yang kerap dinilai manusia melimpah. Menurut Charles, meski manusia dianugerahi sumber daya alam yang melimpah, bukan berarti itu semua bisa digunakan seenaknya tanpa adanya batas.
"[Batas] ini bukanlah batas yang ditentukan manusia, [batas] tersebut diterapkan oleh Tuhan, dan jika pengertian saya terhadap Al-Qur'an benar, Muslim diperintahkan untuk tidak melanggar (batas-batasnya)," kata Charles.
Selain itu juga, Raja Charles III sangat mendukung Muslim, terutama Muslim Inggris setiap tahun di bulan Ramadhan.
"Semangat kedermawanan dan keramahan umat Islam yang baik hati tidak berhenti membuat saya takjub," kata Charles pada momen Ramadan tahun lalu.