Tamara Bleszynski saat ini sedang menghadapi cobaan. Kasus penggelapan aset properti yang ia laporkan sejak tahun lalu belum menemukan titik terang. Baru-baru ini, Tamara pun menyampaikan keluh kesahnya di media sosial.
Tamara Bleszynski mencoba mencari keadilan tentang harta peninggalan sang ayah, yaitu Hotel Bukit Indah, yang berlokasi di Cianjur, Jawa Barat. Hotel ini telah digelapkan oleh tiga orang tak bertanggung jawab.Dikutip dari ANTV Klik, sebelumnya Tamara telah melaporkan kasus ini ke Polda Jawa Barat pada 6 Desember 2021 lalu. Kemudian, ia melanjutkan laporannya pada 18 Juni 2022.Belakangan ini baru diketahui bahwa hotel tersebut telah dijadikan jaminan utang. Selain itu, ternyata kakak Tamara, Teresa Bleszynski, memiliki saham di hotel yang sama.Teresa Bleszynski adalah kakak Tamara yang telah meninggal dunia. Dilansir dari Cumicumi, peran Teresa sama sekali tak dianggap oleh oknum yang telah mengambil alih hotel tersebut. Bahkan, kabar kematian Teresa sama sekali tak diungkap ke publik."Kakakku lenyap (berita kematiannya dilarang diumumkan oleh mereka). Rumahnya di Pondok Indah lenyap, asetnya lenyap, warisan dari almarhum papa kami untuk dia dan juga untuk anaknya pun lenyap begitu saja tidak jatuh ke anaknya, anak satu-satunya yang amat dia sayang," ungkap Tamara, dikutip dari Cumicumi pada 1 Juli 2022.Tamara kemudian mengenang masa-masa hidup Teresa. Menurutnya, Teresa adalah sosok kakak sekaligus ibu yang sangat baik dan perhatian kepada adik dan anaknya.“Kakakku Teresa adalah manusia berhati emas,” kenangnya.Tamara merasa pedih membicarakan sang kakak. Ia membeberkan bahwa ia tidak mendapatkan apapun dari penghasilan hotel. Ini menyebabkan dirinya harus berutang ke hotel milik ayahnya sendiri."Tolong saya, agar saya dan anak-anak mendiang kakak saya mendapatkan keadilan. 19 tahun kami menderita, hak-hak kami dirampas, kami tidak pernah mendapatkan apa-apa dari hasil pendapatan hotel,” pinta Tamara dengan pedih.“Ibu dari anak-anak mendiang kakak diusir dan dipaksa untuk membayar ratusan juta rupiah hanya karena makan dan nginap di hotel itu. Padahal itu adalah milik kami," ia melanjutkan.Tamara mengaku sangat menderita karena keserakahan para pelaku ini. Bahkan situasi ini memaksanya untuk kembali berutang.“Sekarang kami semua dibuat berutang lagi dengan jaminannya hotel milik kami. Semoga keadilan ada, tolong saya,” tutur Tamara.
Baca Juga :