Eksis di Panggung Hiburan, Berikut Rahasia Komedian Komeng

Komedian Komeng. (Foto: Instagram @komeng.original)
Komedian Komeng. (Foto: Instagram @komeng.original) (Foto : )
Mungkin Anda asing dengan nama Alfiansyah Bustami, tapi mungkin Anda lebih kenal dengan nama Komeng. Ya, komedian yang memulai awal karir era tahun ‘90-an ini
, pertama kali terjun dalam dunia komedi adalah saat tergabung dalam group lawak bernama Diamor, dengan beranggotakan Komeng, Rudi Sipit, Mamo, dan Jarwo Kuat . Bertahan sekitar 5 tahun perjalanan berkarir dalam grup Diamor, kemudian Komeng bersolo karir menjadi presenter dalam sebuah program acara televisi Spontan dengan jargon “Spontan uhuy!”. Dan berkat hal itu Komeng bisa dikenal hingga sekarang ini.Saat ditemui dalam program acara Sahurnya Pesbuker ANTV, Komeng mengatakan berkiprah selama 30 tahun di dunia komedi, dirinya merasakan perubahan yang terjadi. Bahkan Komeng menganalogikan seni komedi itu hampir sama seperti fashion.“Seni itu sama aja dengan yang lain, kaya seni berpakaian itu kan sama, model cutbray sempit cutbray sama kok di komedi juga seperti itu, dari mulai slapstick terus ke verba, terus ada verbal ada slapstick gitu kan, tinggal penggabungan-penggabungan kaya stand up, ya di Indonesia sama,” tandas Komeng ditemui di Studio ANTV, Minggu (3/4/2022).Komeng pun tidak menutup mata, jika dirinya dituntut harus mengikuti trend perubahan dunia komedi jika ingin terus eksis. Bahkan Komeng menganggap tuntutan trend ini memacu dirinya untuk selalu belajar dalam membuat materi komedi.“Bukan ancaman itu malah bagus memacu kita gitu, makanya ada lebih banyak pelawak ya menurut saya ya saya lebih seneng, lebih ramai, lebih banyak apa ya, kita lebih jadi wah jangan sampai ketinggalan jangan sampai ketinggalan nih, ya gitu terus sih, ya saya sampai hari ini pun masih menulis, ya kadang-kadang di kertas, kadang-kadang di HP, ya ngga ada HP ngga ada kertas ya di tembok, makanya istri suka ngomel-ngomel,” ujar Komeng sambil tertawa.Diakhir perbincangan kami, Komeng mengatakan keberhasilan seorang komedian bukan dilihat dari uang yang diperoleh, namun juga keberhasilan menggaet hati para penontonnya.“Soal keberhasilan kita enggak bisa kita sendiri yang nilai ya orang lain yang nilai mungkin, kita lulus ujian aja ngga bisa lulus sendiri harus ada yang meluruskan, jadi soal keberhasilan mungkin mungkin kita kembalikan lagi ke masyarakat apakah dia berhasil atau tidak, ini bukan soal menumpuknya materi ya keberhasilan kan bukan soal itu, ya karena pekerjaan kita ini ya dikembalikan ke masyarakat bukan suatu lembaga atau lem UHU ya,” terang Komeng.
Yustinus Bagus dan Aminudin I Jakarta