Universitas Bakrie kembali mengadakan online event Merdeka Kata Mahasiswa (Metamasa) untuk kedua kalinya dengan tema Education for Future
Sebagai bentuk motivasi untuk generasi muda yang masih terus berjuang untuk pendidikan, Metamasa menghadirkan Emir Mahira, aktor muda yang dikenal dengan segudang prestasi.Selain Emir, ada Mercedez Ernanda, mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Bakrie yang kini tengah menempuh program pertukaran pelajar ke University of Zagreb Kroasia.Mercedes Ernanda yang menjadi narasumber pertama dalam kegiatan ini berpendapat, merdeka baginya adalah tidak takut untuk berpendapat“Aku pernah mengalami momen dimana aku takut untuk jawab pertanyaan dosen di kelas, karena aku nggak pede sama ilmu yang aku punya, dan takut salah," katanyaMenurut Mercedes, pola pikir tersebut bisa membuat mahasiswa tidak berkembang. Ia juga membagikan pengalamannya hingga bisa mengikuti pertukaran pelajar ke Kroasia.Mercy, panggilan Mercedes, menjelaskan, kepala prodinya adalah salah satu orang yang berjasa dalam proses keberangkatannya, Mercy bercerita bahwa dirinya mendapatkan banyak informasi dan motivasi dari sang Kaprodi.Mercy mengakui bahwa awalnya ia ragu bisa lolos seleksi, hingga tahapan demi tahapan sukses ia lalui. Hingga namanya lolos menjadi salah satu mahasiswa yang terpilih untuk mengikuti studi di University of Zagreb.“Pesan aku untuk seluruh calon mahasiswa adalah jangan sampai jadi anak muda yang takut berpendapat, terutama di dalam kelas. Jangan pernah ragu untuk mengekspresikan potensi yang kita miliki, karena wawasan kita akan semakin kaya jika ditambahkan banyak sudut pandang orang lain," tambahnya.Pada sesi pembicara kedua, Emir Mahira Salim juga menyampaikan pendapatnya terkait betapa pentingnya pendidikan untuk masa depan.Aktor yang banyak membintangi film ini membuktikan bahwa ia bisa membagi waktu antara pekerjaan dan pendidikan dengan baik, salah satunya adalah ia berhasil menyelesaikan studinya di University of British Colombia.“Pendidikan adalah hal yang sangat penting, dalam hal apapun yang kita kerjakan, tidak ada ilmu yang tidak terpakai,” katanya.Emir menambahkan bahwa anak muda harus bisa memecahkan berbagai permasalahan sosial yang kerap timbul di masa ini. “Critical thinking, moral purpose, dan behavior, buat aku adalah elemen yang bisa membantu menganalisa masalah dan menghasilkan solusi yang bisa memuaskan di kemudian hari," tutupnya.[caption id="attachment_501925" align="alignnone" width="900"]
Rektor Universitas Bakrie, Prof. Ir. Sofia W Alisjahbana Turut Hadir (ANTVKLIK/Istimewa)[/caption]Universitas Bakrie yang masih berusia muda sudah mendapatkan sederet prestasi.Diantaranya dinobatkan sebagai PTS terbaik kedua di Indonesia versi Times Higher Education 2021.Selain itu pada bulan November ini THE kembali memilih Universitas Bakrie sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang bersanding dalam 17 universitas di dunia yang berhasil menerapkan net zero emission.“Hal ini dapat berarti bahwa kampus telah berhasil melakukan pengembangan baik di bidang pembelajaran dan kontribusi bagi masyarakat," kata Rektor Universitas Bakrie, Prof Sofia W Alisjahbana.Ia juga berharap Metamasa ini bisa menjadi ajang motivasi bagi anak-anak muda dalam mengejar mimpinya.“Walaupun dalam kondisi pandemi, pendidikan tetap harus berjalan sebab pendidikan yang berkualitas merupakan kunci kebangkitan suatu bangsa,” katanya.Oleh karena itu, pada masa ini Universitas Bakrie berkomitmen untuk menyediakan banyak kuota beasiswa bagi calon mahasiswa.Selain itu mahasiswa aktif yang berprestasi juga berkesempatan mendapatkan beasiswa penuh beserta uang saku setiap bulannya.
Universitas Bakrie Kembali Mengadakan Merdeka Kata Mahasiswa Vol II
Selasa, 30 November 2021 - 22:48 WIB