China kian menunjukkan otot kekuatan militernya di kawasan Asia Pasifik. Kali ini rudal hipersonik terbarunya mampu digotong pesawat pembom sttrategis.
Militer China ternyata menggunakan pesawat pembom strategis Xian H-6N untuk menggotong rudal hipersonik terbaru mereka, Dong Feng DF-17.Dengan kemampuan ini, maka rudal China akan mampu menjangkau seluruh kawasan Asia Pasifik, sesuai radius terbang pesawat dan jarak jelajah rudal mereka.Sebagai gambaran, pesawat pembom strategis Xian H-6N memiliki jangkauan terbang hingga sejauh 3.700 mil. Jangkauan terbang dapat bertambah karena pesawat ini mampu mengisi bahan bakar di udara.Sedangkan rudal hipersonik Dong Feng DF-17 adalah arsenal terbaru Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA). Rudal balistik sepanjang 11 meter dan berdiameter 1 meter ini sudah beroperasi sejak tahun lalu. Baca juga: Ditolak RI, pesawat mata-mata AS P-8 Poisedon pernah operasi dari tiga negara Asia ini. [caption id="attachment_389162" align="alignnone" width="900"]
Rudal hipersonik Dong Feng DF-17 yang memiliki jangkauan 2.500 km (Foto: Xinhuanet)[/caption]Sejak dipamerkan pertama kali saat Parade Nasional pada 1 Oktober 2019, rudal DF-17 selalu terlihat dibawa dengan truk peluncur.Namun pada akhir pekan lalu beredar video, rudal ini terlihat digotong pesawat pembom strategis H-6N.Dengan kemampuan membawa hulu ledak nuklir, Rudal DF-17 mampu mencapai sasaran sejauh 2.500 kilometer.Belum diketahui apakah militer China sudah melakukan uji coba penembakan rudal ini dari pesawat.Namun jika benar-benar dapat berfungsi, duet rudal DF-17 dengan pesawat pembom strategis H-6N, maka dipastikan akan membuat negara tetangga pantas khawatir.Menurut pengamat militer China, Fu Qianshao, duet senjata dan rudal ini dapat menjangkau seluruh target di kawasan Asia Pasifik. Ini termasuk pangkalan militer Amerika Serikat di Guam dan Pulau Wake.Apalagi DF-17 adalah rudal hipersonik memiliki kecepatan sangat tinggi saat bermanuver. Kecepatannya mencapai Mach 5 atau 6.125 kilometer per jam sehingga sulit dicegat dengan sebagian besar perisai rudal yang ada sekarang. Global Times
Baca Juga :