Puskesmas Pembantu Plus Dongi-dongi Resmi Beroperasi

Puskesmas Pembantu Plus Dongi-dongi Resmi Beroperasi
Puskesmas Pembantu Plus Dongi-dongi Resmi Beroperasi (Foto : istimewa)

AntvPOSO – Masyarakat desa Dongi-dongi, Kecamatan Lore Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah kini punya fasilitas kesehatan yang memadai untuk berobat. Puskesmas Pembantu (pustu) Plus yang dibangun Yayasan Tunas Bakti Nusantara (YTBN) Bersama AFC Health Center resmi beroperasi dan bisa dimanfaatkan warga untuk memeriksakan kesehatannya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyambut baik adanya puskesmas pembantu plus ini. Budi menggarisbawahi hubungan peningkatan demografi dengan masalah generasi usia dewasa yang tidak sehat. Ia menjelaskan, Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi dalam dua dekade mendatang. Jika tidak dikelola dengan baik, beber Budi, kondisi ini akan menjadi beban. Salah satunya adalah masalah generasi usia dewasa yang tidak sehat dan meningkatnya jumlah lanjut usia yang membutuhkan perhatian khusus.

“Maka Indonesia harus fokus pada peningkatan pelayanan kesehatan, terutama pelayanan kesehatan primer yang bisa diakses dengan mudah oleh seluruh warganya,” jelas Budi dalam video sambutan pada peresmian Pustu Plus, Sabtu (3/8). Peresmian Pustu Plus ini dihadiri Bupati Poso Verna Inkiriwang, Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, dr Then Suyanti, Stafsus Mendikbudiristekdikti Pramoda Dei, Founder AFC Life Science Ernest Prayuda dan Ketua YTBN dr Teguh Dwi Nugroho.

Bupati Poso Verna Inkiriwang mengakui, kehadiran pustu plus sangat membantu warganya. Verna menyatakan, pustu plus bukan hanya sekadar bangunan, melainkan menjadi simbol harapan dan semangat kolaborasi. Apalagi, kehadiran pustu plus berbarengan dengan Bakti Nusantara Poso 2024 yang dilakukan sekitar seratus relawan YTBN dengan menggelar layanan kesehatan gratis, penyuluhan pertanian, hingga pelatihan dan motivasi bagi guru, siswa dan orangtua siswa.

“Pembangunan Pustu Plus ini adalah bagian dari upaya pembangunan sumber daya manusia. Kami optimis dengan adanya fasilitas ini, kualitas pelayanan kesehatan akan meningkat. Masyarakat juga dapat memperoleh layanan yang lebih cepat, lebih baik, dan lebih dekat dengan tempat tinggal mereka,” ungkap Verna.

Founder AFC Life Science Ernest Prayuda berjanji akan menambahkan satu unit ambulans, demi memudahkan warga desa Dongi-dongi yang harus dirujuk ke rumah sakit daerah atau dalam keadaan darurat. Ia berharap, fasilitas pustu plus bisa membawa manfaat yang maksimal bagi warga. “Saya mengapresiasi para relawan YTBN dan tim AFC Life Science, karena berkat semangat teman-teman tempat ini hadir dan semoga bisa bermanfaat bagi warga,” harap Ernest.

Ketua Yayasan Tunas Bakti Nusantara dr Teguh Dwi Nugroho berharap, program Bakti Nusantara bisa memberikan manfaat dan inspirasi bagi warga, terutama di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia. Teguh menambahkan, pihaknya tak hanya menyiapkan bangunan fisik seperti puskesmas dan sekolah, namun juga peningkatan sumber daya manusia wilayah yang dikunjunginya.

“Melalui Bakti Nusantara, kami berupaya mewujudkan program-program berkelanjutan yang memberikan dampak yang signifikan bagi warga. Kami juga berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia seperti para guru, siswa, tenaga kesehatan hingga warganya,” beber Teguh.

Rangkaian Bakti Nusantara 2024 berlangsung pada 1-4 Agustus dengan kegiatan pemberdayaan pertanian (Bakti Nusantara). Rumah Sakit Lapangan, Pemeriksaan Kesehatan Remaja, Penyuluhan Gizi, Penyuluhan Kesehatan Lingkungan, Pelatihan Manajemen Puskesmas (Sehat Nusantara). Peningkatan kapasitas guru, sesi motivasi murid dan orang tua murid, kemah perdamaian dan pengadaan pojok baca kelas (Inspirasi Nusantara).*