Perbaiki Struktur Ekuitas Perseroan, BNBR Rencanakan Kuasi Reorganisasi

BNBR Rencanakan Kuasi Reorganisasi
BNBR Rencanakan Kuasi Reorganisasi (Foto : Istimewa)

BNBR juga merintis usaha baru melalui PT Modula Sustainability Indonesia (“Modula”), yang berinvestasi di subsektor teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi (3DCP), berpatungan dengan COBOD International dari Denmark yang dimiliki perusahaan terkemuka dunia seperti GE (USA), Cemex (Belanda), Holcim (Swiss) dan Peri (Jerman). 

Pada Mei 2024 lalu, Modula telah melakukan peluncuran mesin 3D construction printing tipe BOD3 yang teknologinya telah banyak digunakan di Eropa. Di Indonesia, BNBR merupakan pionir dalam penggunaan teknologi paling mutakhir di industri kontruksi 3D printing ini.

"Alhamdulillah, di Indonesia BNBR melalui Modula merupakan pionir dalam industri konstruksi yang menggunakan 3D Construction Printing. Kita berharap teknologi ini mampu mengejar housing backlog di Indonesia, khususnya di segmen konstruksi bangunan dan perumahan, yang sekaligus sejalan dengan prinsip ESG," kata Roy.

Unit Usaha Lain

Di sepanjang tahun 2023, unit usaha BNBR telah berhasil meraih prestasi yang membanggakan. Anak perusahaan BNBR di industri pipa baja, PT Bakrie Pipe Industries (“BPI”), mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 2,16 triliun, atau naik 4,9% dibanding revenue di periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,06 triliun. Kenaikan pendapatan BPI mayoritas berasal dari order sektor Oil and Gas sebesar Rp 82,6 miliar, dan General Market sebesar Rp17,9 miliar.

BIIN mencatatkan penjualan sebesar Rp 410 miliar, atau naik 33,3% dibanding periode sama di tahun sebelumnya sebesar Rp 307 miliar. Kenaikan ini berasal dari pendapatan PT Multi Kontrol Nusantara (“MKN”) atas sejumlah proyek yang dijalankan Perseroan.

Adapun pendapatan anak usaha BNBR di industri komponen otomotif, PT Bakrie Autoparts (“BA”) Group, naik 12%, dari Rp934,8 miliar di tahun sebelumnya menjadi Rp 1,05 triliun di tahun 2023. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan permintaan dari Customer utama pasar otomotif baik OEM maupun OES (Hino, Mitsubishi, Isuzu) di tahun 2023, terutama terkait adanya proyek baru pasca Covid-19 dan adanya peralihan teknologi kendaraan dari EURO 2 menjadi EURO 4.