Dino Patti Djalal: Prabowo akan Jadi Wajah Baru Politik Luar Negeri Indonesia

Dino Patti Djalal: Prabowo akan Jadi Wajah Baru Politik Luar Negeri Indonesia
Dino Patti Djalal: Prabowo akan Jadi Wajah Baru Politik Luar Negeri Indonesia (Foto : Dok. Istimewa)

Antv – Presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto dinilai adalah wajah baru bagi politik luar negeri Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Pendiri dan Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal melalui akun resmi Instagram FPCI pada Jumat (5/4) usai kunjungan Prabowo ke China bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan ke Jepang bertemu PM Fumio Kishida.

Menurut Dino, ada beberapa sinyal yang tersirat dalam pertemuan itu. Pertama, China sedang dengan cerdik melakukan diplomasi proaktif untuk merangkul dan membangun hubungan presiden terpilih Indonesia.

Kedua, Dino juga menyorot Xi Jinping yang menghormati kedatangan Prabowo hingga dipersiapkan protokoler khusus saat menyambut kedatangan di bandara. 

“China ingin dari awal menunjukkan sikap respect terhadap presiden Indonesia terpilih, Prabowo. It’s the Asian thing to do. Sekaligus memberikan kesempatan untuk membangun rapor pribadi antara Xi Jinping dan Prabowo,” ujar Dino.

Kemudian, pertemuan antara Prabowo dengan Kishida juga dinilai sebagai bentuk menjaga hubungan diplomatik yang berimbang.

Seperti diketahui, di Indo Pacific, Jepang masuk dalam kelompok Quad bersama Amerika, Australia dan India dan Jepang juga semakin dekat hubungannya dengan Aukus yaitu kerjasama Militer antara Amerika, Inggris dan Australia dan kedua kelompok ini Quad dan Aukus ditentang oleh China. 

“Kunjungan Prabowo ke Jepang untuk menemui PM Kishida setelah dari Beijing mencerminkan upaya untuk menerapkan balancing games. Karenanya, kunjungan Prabowo ke Jepang bahwa Prabowo bisa bermain di dua lini yang saling bersaing tersebut sekaligus menjaga hubungan yang berimbang antar dua negara besar di Asia tersebut,” jelas Dino.

Bahkan, Prabowo juga dinilai Dino sebagai wajah baru pimpinan negara yang akan bermain dalam kancah politik luar negeri yang dalam 9 tahun terakhir terlihat tidak terlalu tertarik. 

“Berbeda dari Presiden Jokowi yang dalam 5 tahun pertamanya, cenderung tidak tertarik dengan urusan politik luar negeri. Prabowo nampaknya jauh lebih berminat, untuk sejak awal sebagai player di kancah internasional,” ungkap Dino.

“Prabowo akan membuat wajah baru politik luar negeri, yang dalam 9 tahun terakhir cenderung tidak banyak bergeopolitik, transaksional, reaktif dan banyak mengandalkan diplomasi optik,” lanjutnya.