Antv – Saat ini Indonesia masih masuk dalam delapan negara-negara dengan beban tinggi (87%) kasus TBC dunia, yaitu India 27%; Indonesia 10%; China 7,1%; Filipina 7%; Pakistan 5,7%; Nigeria 4,5%; Bangladesh 3,6%; dan Republik Demokratik Kongo 3%, Indonesia menjadi penyumbang nomor dua kasus terbanyak.
Hal tersebut bukan prestasi yang patut dibanggakan, namun harus dijadikan tantangan agar dapat terpacu, bersinergi, dan berkolaborasi membangun orkestrasi upaya mengakhiri epidemi TBC di bumi Indonesia.
Mengenang Hari TBC Sedunia setiap tanggal 24 Maret, kita diingatkan kembali akan pentingnya upaya bersama dalam mengakhiri epidemi TBC yang masih menjadi tantangan global, termasuk di Indonesia.
Memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia 2024, Wadah Kemitraan Penanggulangan Tuberkulosis atau WKPTB meluncurkan buku Pedoman Kemitraan Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis.
Buku ini merupakan hasil tulisan dari mitra-mitra anggota WKPTB antara lain USAID LEAP, Stop TB Partnership Indonesia (STPI), Bakrie Center Foundation (BCF), Dompet Dhuafa, USAID Prevent TB, KADIN, USAID Bebas TB, PERDOKI, JETSET, YAHINTARA, KOMLI TB, POP TB, Ikatan Psikolog Klinis Indonesia, LazisMu, MPKU Pengurus Pusat Muhammadiyah, Forum Rektor Indonesia, Majelis Kesehatan PP ‘Aisyiyah, Ikatan Arsitek Indonesia, ADINKES, PPNI, PR Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI dan IAKMI.
Proses penyusunan Buku Pedoman ini juga dikawal oleh kementerian/lembaga terkait yaitu Kemenko PMK, Kemenkes, Kemendagri, Kemendes PDTT, dan Setkab.
Saat ini terdapat 58 mitra anggota WKPTB terdiri dari 7 kementerian/lembaga dan 51 unsur non pemerintah meliputi akademisi, dunia usaha, Non-Government Organization (NGO), dan media. Cakupan wilayah kerja 14 dari 51 mitra anggota WKPTB unsur non pemerintah berada di 34 provinsi 190 kab/kota dengan beragam bidang keahlian dan kapasitas. Orkestrasi kemitraan dapat menjadi modal untuk mendukung percepatan pencapaian target eliminasi tahun 2030.
R. Budiono Subambang, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) yang mewakili Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Muhadjir Effendy, dalam sambutannya menyampaikan penyusunan buku Pedoman Kemitraan Percepatan Penanggulangan TBC merupakan suatu langkah strategis untuk mendorong pengembangan dan penguatan kemitraan di pusat dan daerah serta mengajak semua mitra WKPTB, kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk menyosialisasikan pedoman ini secara luas.