Antv – PT Bumi Resources Tbk (“BUMI” atau “Perseroan”) baru saja mengumumkan pencapaian luar biasa dalam penjualan batu bara pada tahun 2023.
Dari anak usahanya, KPC dan Arutmin, mereka berhasil menjual total 78,7 juta metrik ton (MT) batu bara selama tahun tersebut.
Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 13% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 69,4 juta MT.
Menurut laporan keuangan yang dirilis perusahaan pada Jumat, 29 Maret 2024, pencapaian ini didorong oleh peningkatan produksi batu bara sebesar 8%, dari 71,9 juta MT di tahun 2022 menjadi 77,8 juta MT di tahun 2023.
Meskipun angka penjualan dan produksi meningkat, BUMI juga menghadapi penurunan harga rata-rata batu bara yang signifikan.
Harga rata-rata batu bara turun sebesar 33% menjadi USD 81,3 per ton di tahun 2023, dibandingkan dengan USD 121 per ton di tahun 2022.
Dengan kondisi tersebut, pendapatan BUMI secara konsolidasi (termasuk KPC & Arutmin) mencapai USD 6,57 miliar di tahun 2023.
Sedangkan pendapatan BUMI tanpa KPC, menurut PSAK 66, tercatat sebesar USD 1,67 miliar.
BUMI juga berhasil mengurangi beban usaha secara signifikan, turun sebesar 30,8% menjadi USD 234 juta di tahun 2023.
Namun, perusahaan juga harus membayar 40% dari pendapatannya untuk royalti, pajak, dan subsidi, yang merupakan beban yang cukup besar.
Dengan mempertimbangkan pembayaran royalti, pajak, dan tingginya harga bahan bakar, laba bersih BUMI di tahun 2023 mencapai USD 117,4 juta.
Namun demikian, BUMI tetap fokus pada pengembangan proyek hilirisasi. Mereka telah bermitra dengan pihak luar negeri dan sedang dalam tahap diskusi dengan pemerintah untuk mencapai kesepakatan dalam proyek ini serta proyek non-batubara lainnya.
Langkah ini menunjukkan komitmen BUMI dalam mengembangkan bisnisnya di masa depan.
Laporan Kinerja Keuangan 2023, PT Bumi Resources Tbk: Penjualan Batu Bara Meningkat 78,7 Juta Ton
Jumat, 29 Maret 2024 - 11:27 WIB