Antv – Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan bahwa IKN akan menjadi sebuah model pengembangan kota masa depan yang mengedepankan prinsip kolaboratif.
“Pembangunan Nusantara sebagai kota maju tidak hanya dilengkapi dengan fasilitas teknologi, namun juga sumber daya manusia yang memiliki peranan yang tak kalah pentingnya,” ujarnya pada Selasa (12/3/2024).
Nusantara juga, lanjutnya, akan menjadi kota yang berperan sebagai living lab dengan terus memfasilitasi upaya transfer knowledge.
“Apresiasi kami kepada berbagai lembaga baik dunia kampus di dalam maupun, luar negeri serta lembaga riset untuk bersama-sama mengambil bagian dalam dukungan riset untuk mewujudkan semua upaya tersebut,” imbuhnya.
Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran data dan penyelenggaraan riset dan inovasi yang sejalan dengan rencana pembangunan IKN serta mendukung pencapaian key performance indicator (KPI) IKN.
Untuk mendukung hal tersebut, Otorita IKN melalui Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital menginisiasi terbentuknya Nusantara Institute of Urban and Rural Development (NIURaD) yang merupakan wadah pertukaran pengetahuan dan teknologi dari berbagai institusi baik di dalam, maupun di luar negeri dalam mendukung pembangunan IKN.
Area riset yang dikembangkan melalui Nusantara Institute melingkupi beberapa klaster penelitian, seperti: energi, pangan, dan transportasi; sosial dan humaniora; well-being dan konservasi lingkungan; serta teknologi dan informatika.
“Karena kerja sama ini menunjukkan keseriusan Ibu Kota Nusantara untuk memiliki milestone dari sisi pengembangan riset dan teknologi yang sedang kita upayakan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan bersama-sama”, tegas Prof. Ali Berawi, Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN.
Lembaga yang telah berpartisipasi dalam Nusantara Institute antara lain adalah Stanford-Doerr School of Sustainability, Columbia University, University of Turku Finland dan perwakilan 6 Universitas di Indonesia, yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Mulawarman, Universitas Brawijaya serta didukung oleh BRIN, Kemendikbudristek, LPDP. Segera menyusul pula beberapa universitas dari Amerika dan beberapa universitas ternama dunia lainnya.
Bahkan hingga saat ini, tercatat sebanyak 786 peneliti nasional dari berbagai multidisiplin ilmu yang tertarik untuk terlibat dalam pelaksanaan penelitian yang nantinya akan diwadahi Nusantara Institute.
Staf Khusus Bidang Komunikasi Publik/Juru Bicara Otorita IKN, Troy Pantouw mengatakan bahwa, “Para alumni Stanford di Indonesia yang akan membangun pusat riset tersebut. Salah satunya adalah peneliti dari Stanford kemudian yang mengisinya dengan aktivitas riset di sana,”
Hak itu disampaikan Troy Pantouw dalam keterangan resminya pada hari Selasa (12/03/2024) di Jakarta.
“Otorita IKN telah menyediakan lahan seluas 3 hektar di kawasan inti IKN, sehingga peneliti dari Indonesia serta dari berbagai universitas lainnya nanti akan berinteraksi dan melakukan penelitian di lokasi tersebut,” lanjut Troy Pantouw.
Otorita IKN telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Stanford Doerr School of Sustainability, Stanford University, California, Amerika Serikat, pada Rabu, 15 November 2023 lalu. Acara penandatanganan tersebut disaksikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Lebih lanjut Troy mengungkapkan, saat itu MoU ditandatangani oleh Kepala Otorita IKN Bambang Susantono, Anindya Bakrie yang juga alumnus Stanford, dan Arun Majumdar selaku Dekan Stanford Doerr School of Sustainability yang meliputi bidang penelitian dan inovasi berkelanjutan.
Sebelumnya, terlebih dahulu diadakan pertemuan dan penyerahan surat tanda minat / LOI (Letter of Interest) dari Dekan Stanford Doers School, Arun Majumdar kepada Kepala OIKN, Bambang Susantono pada 8 September 2023 di Jakarta. (foto terlampir)
“Selain kerja sama riset dengan Stanford, Otorita Ibu Kota Nusantara juga menjalin kerja sama dengan tiga universitas dari Belanda, yaitu Universitas TU Delft, Universitas Leiden, dan Universitas Rotterdam. Sedangkan dari dalam negeri, enam universitas negeri telah berkomitmen untuk bersama-sama mengembangkan pusat riset IKN-Hub di Nusantara.” kata Troy Pantouw.
Disamping bekerja sama dengan beberapa universitas, IKN juga berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero) untuk mengembangkan Pusat Riset Energi Berkelanjutan di IKN sebagai upaya mendukung target Net Zero Emission 2060 Indonesia, melalui penelitian dan inovasi di bidang energi hijau dan teknologi rendah karbon.