Selain itu, sinergi dengan anak perusahaan yang berfokus pada Kendaraan Listrik Komersial diharapkan akan mendukung pertumbuhan pendapatan di masa depan seiring dengan ekspansi industri Kendaraan Listrik Komersial.
Sementara itu, untuk segmen Kendaraan Listrik Komersial, perusahaan telah melakukan ekspansi portfolio klien yang semula hanya B2G (Business to Government) hingga ke B2B (Business to Business), hal ini ditandai dengan penjualan bus listrik kepada perusahaan swasta di tahun 2023.
Dalam mengakui tantangan dan peluang pasar saat ini, VKTR telah memperluas fokusnya ke sektor B2B, menargetkan industri yang membutuhkan kendaraan untuk kebutuhannya antara lain, hauling tambang, logistik perkebunan, dan pengangkutan log.
Upaya ini dilengkapi dengan pembuatan prototipe dan uji coba produk yang menjanjikan, menandakan komitmen VKTR terhadap inovasi dan keunggulan operasional.
Meskipun sektor B2G tetap menjadi bagian penting dari strategi VKTR, diversifikasi ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pembelian pemerintah yang dapat dipengaruhi oleh faktor politik dan ekonomi.
Potensi elektrifikasi kendaraan komersial sangatlah besar – terdapat lebih dari 6 juta unit truk dan 260 ribu unit bus di Indonesia, dengan tingkat elektrifikasi kedua jenis kendaraan tersebut kurang dari 0,1%.
Selain itu, industrialisasi terus menjadi inisiatif strategis kami untuk memperkuat posisi kami sebagai pionir di sektor kendaraan listrik komersial, yang ditandai dengan groundbreaking dari Fasilitas Kendaraan Listrik Komersial berbasis Completely Knock Down (CKD) pertama di Indonesia pada tanggal 27 Februari 2024.