Ketika Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi merespons bertanya "Rizal Ramli siapa Bang IB?" saya sempat gelagapan. Saya balas, justru saya bertanya mengenai kebenaran informasi itu di sini. Rizal Ramli tidak merespons.
Di dalam hati, saya mulai curiga. Saya periksa jalur komunikasi pribadi (japri) dengan Bang RR di WA. Ternyata kartu ucapan selamat menyambut tahun baru yang saya kirim pada tanggal 1 Januari pun hanya contreng satu, alias tidak dibaca. Saya scroll ke atas. Komunikasi saya terakhir dengan beliau 10 November lalu. Waktu itu ia mengirimi saya berita dan foto kegiatannya di Rempang.
Keraguan saya sebentar saja terjawab, membenarkan yang justru tidak dihendaki. Berita Rizal Ramli wafat sudah menyebar di mana-mana, sudah diberitakan banyak media malam itu. Innalillahi Wainnailaihi Rojiun.
Inside Story Era Gus Dur
Saya berkenalan rengan Rizal Ramli sekitar 20 tahun lalu, meski nama dan aktifitasnya sudah saya ikut jauh lebih lama. Bang RR yang mengontak saya minta bertemu sambil makan siang di cafe Hotel Mulia.
Saya mengajak DR Indrawadi Tamin, ipar saya, yang dulu juga bergabung dalam kabinet Presiden Gus Dur. Luar biasa Bang Rizal menguraikan "inside story" era pemerintahan Gus Dur tempo hari.
Ia menyingkap kisah seru dan lucu perseteruan Megawati dengan Gus Dur yang ikut dia selesaikan waktu itu. Kisah ini tentu saja menarik dimasanya. MaklumĀ ini menyangkut perseteruan dua tokoh bangsa dalam posisi sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
"Tadinya yang ditunjuk memimpin tim perdamaian, Pak SBY, tetapi nggak mempan. Barulah setelah kita turun, urusan beres," kisah Bang Rizal.