Lalu mengapa yang disasar pelajar, Bruno menjawab "Karena mereka adalah anak muda dan mereka ingin belajar tentang apa yang terjadi dan blockchain adalah masa depan. Kami perlu mengajari anak muda tentang masa depan dan cara menggunakannya jadi ini adalah peluang unik dan kami Saya pikir kita perlu membawa pengetahuan ini kepada generasi muda, siswa sekolah menengah, dan mahasiswa. Bagaimana menjadi inovator selanjutnya," bebernya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa dengan adanya ICP ini, pihaknya sesegera mungkin akan memulai roadshow ke seluruh Indonesia dengan mendatangi sekolah-sekolah serta universitas.
"Kami akan memberikan pengetahuan dan alat untuk memastikan mereka dapat menggunakan blockchain, karena saat ini ketika mereka memikirkan blockchain, mereka memikirkan mata uang kripto dan kami memerlukannya," terangnya.
Dia mengatakan, orang-orang harus memahami bahwa blockchain adalah teknologi yang terhubung tanpa mata uang kripto. Lalu blockchain juga dapat menyelesaikan masalah penyimpanan data, data medis, asuransi dan dapat menyelesaikan masalah rantai pasokan serta menjadikan dunia lebih hijau.
"Untuk ini, kita memerlukan talenta muda. Talenta-talenta muda membutuhkan alat yang memiliki keterampilan yang tepat dan kami ingin membekali mereka dengan keterampilan tersebut," kata Bruno.
Di tempat yang sama, Kepala Seksi Penerapan Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Sonny Sudaryana menuturkan, pihaknya sangat mendukung program nasional Indonesia on Chain ini.
Kemenkominfo, dalam hal ini bakal menyiapkan infrastruktur berupa internet dan talenta dalam menghadapi perubahan industri yang serba digital saat ini.