Antv – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni menyebutkan bahwa Sumsel bisa menjadi daerah penghasil beras terbesar nomer dua di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Fatoni pada saat pertemuan dengan Deputi BPS RI M Habibullah dan Kepala BPS Sumsel Wahyu Yulianto di Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Palembang, beberapa waktu lalu.
"Ini (Sumsel) diharapkan akan menjadi nomor dua (produksi padi) di Indonesia,” ucap Fatoni. Penyampaian Fatoni sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia pada saat melakukan kunjungan ke Sumsel baru-baru ini.
Saat ini produksi padi di Provinsi Sumatera Selatan menjadi salah satu sektor kebanggaan dikarenakan masuk dalam peringkat lima besar secara nasional.
Peringkat kedua produksi padi secara nasional sangat dimungkinkan, karena Provinsi Sumatera Selatan mendapat alokasi dari Kementerian Pertanian RI dalam pembukaan lahan sawah baru seluas 200 ribu hektar. Oleh karena itu, menurut Fatoni target ini bukanlah tidak mungkin untuk direalisasikan.
"Karena itu saya mengharapkan dukungan semua pihak agar yang sudah dicapai ini bisa lebih baik kedepannya,” kata Fatoni.
Sementara itu, Kepala Dinas (Kadis) Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Seletan Bambang Pramono mengatakan untuk meningkatkan produksi padi di Sumsel, pihaknya akan memperluas lahan sawah di akhir tahun 2023 seluas 100 ribu hektar siap garap. Sedangkan di tahun 2024 dilanjutkan dengan 100 ribu hektar lagi.
"Setelah mendapatkan arahan langsung dari Mentan RI di Sumbawa kemarin, Sumsel kebagian jatah seratus ribu hektare namun Pak Gubernur optimis jika perluasan tersebut digarap menjadi dua ratus ribu hektar. Alhamdulillah bantuan benih padi dan sarana produksi lainnya diberikan oleh Kementan di tahun 2024 untuk seratus ribu hektare," jelas Bambang.
Bambang menyebut dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan berbagai upaya mendorong pelaksanaan optimalisasi lahan rawa menjadi sawah siap tanam dengan membentuk tim di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota termasuk melibatkan unsur TNI/Polri, PT Pusri dan mitra kerja lainnya.
"Produksi kita saat ini sudah 1,5 juta ton. Maka dengan penambahan tersebut produksi beras menjadi 3 juta ton di tahun 2024," tandasnya.