Antv – PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk ("VKTR"), pelopor dalam mobilitas kendaraan listrik komersial dan publik (EV) dan anak perusahaan Grup Bakrie, bekerja sama dengan Pertamina Energi Baru dan Terbarukan ("Pertamina NRE"), sub-holding PT Pertamina (Persero) yang berfokus pada energi baru dan terbarukan, hari ini mengumumkan sebuah kerjasama yang inovatif.
Aliansi ini didedikasikan untuk memelopori solusi mobilitas yang berkelanjutan untuk transportasi publik di Indonesia.
Kemitraan yang diresmikan melalui Letter of Interest kepada US International Development Finance Corporation (US DFC) ini merupakan upaya strategis untuk mencapai target emisi nol di Indonesia pada tahun 2060.
Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat elektrifikasi transportasi publik, sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No.55/2019 dan Instruksi Presiden No.7/2022, kolaborasi ini sangat tepat waktu dan penting.
Dengan populasi bus yang cukup besar yaitu lebih dari 260.000, Indonesia menghadirkan peluang yang signifikan untuk penetrasi bus listrik.
Kemitraan ini memperkenalkan model e-MaaS (electric Mobility as a Service) yang inovatif, yang menawarkan pembiayaan yang fleksibel untuk operasi dan pemeliharaan bus listrik, sehingga mengurangi ketergantungan pada pendanaan pemerintah.
Gilarsi W. Setijono, CEO VKTR, mengatakan pada saat penandatanganan LoI di Washington, DC, "Kombinasi keahlian kami dalam bidang transportasi umum elektrifikasi dan energi terbarukan secara unik memposisikan kami untuk memimpin solusi transformatif di Indonesia. Kami berkomitmen untuk memfasilitasi infrastruktur kendaraan listrik yang komprehensif, bertransisi dari model belanja modal ke model pengeluaran modal, dan berkontribusi secara substansial terhadap perekonomian Indonesia."
Dannif Danusaputro, CEO Pertamina NRE, menambahkan, "Pertamina NRE berdedikasi untuk mencapai emisi nol pada tahun 2060 atau lebih cepat. Kami fokus pada dekarbonisasi sektor-sektor yang menantang melalui solusi rendah karbon, pengembangan energi terbarukan, dan membangun bisnis masa depan yang terdiri dari kendaraan listrik, baterai, hidrogen bersih, dan bisnis karbon. Kami percaya bahwa kolaborasi akan mempercepat upaya kami."
Kemitraan ini bertujuan untuk membantu entitas seperti TransJakarta dan IKN Ibu Kota Baru dalam mengembangkan infrastruktur yang diperlukan untuk adopsi kendaraan listrik secara luas.
Model e-MaaS tidak terbatas pada kendaraan, tetapi juga mencakup infrastruktur penting seperti stasiun pengisian daya dan sumber energi terbarukan, yang menawarkan solusi holistik dan hemat biaya untuk kota-kota besar di Indonesia.
Upaya kolaboratif melalui e-MaaS ini siap untuk segera diimplementasikan di berbagai sektor, mempromosikan transportasi hijau dan proyek-proyek transformasi listrik.
Skalabilitasnya juga membuka jalan untuk ekspansi ke wilayah lain, mendorong ekosistem transportasi hijau yang kuat dan berkelanjutan.