Antv – Pada tahun 2022, ditemukan 969 ribu kasus TBC di Indonesia. Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan hal itu dalam The SDGs National Seminar Series 2023, Senin (2/10/2023), sehingga giat edukasi penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya TBC.
Menurut Budi, masalah TBC erat kaitannya dengan masalah produktivitas dan kesejahteraan ekonomi.
“Generasi mendatang sulit untuk keluar dari middle income jika kita tidak tingkatkan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan, termasuk terbebas dari TBC harus kita perjuangkan agar produktivitas masyarakat meningkat dan itu berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat secara ekonomi dan sosial,” tutur Budi dalam pembukaan The SDGs National Seminar Series 2023 di Jakarta.
Selain edukasi dan promosi kesehatan, program pendeteksian kasus aktif maupun laten TBC harus juga lebih kuat dilakukan.
Kementerian Kesehatan memiliki target untuk melakukan treatment coverage sebesar 90%. Namun, hingga Juli 2023 pencapaian treatment coverage baru mencapai 44%. Artinya, sekitar 50% kasus TBC di Indonesia belum berhasil terdeteksi. Budi akui tidak mudah melakukan pendeteksian kasus TBC di Indonesia.
“Saat ini kami mencoba memanfaatkan lab PCR Covid-19 yang bisa mendeteksi semua pathogen. Kita akan gunakan secara masif, supaya deteksi TBC ini bisa seperti Covid-19,” tutur Budi.