Antv – Komisi kepolisian nasional (Kompolnas) mendatangi Polda Lampung untuk memantau dan melakukan penyelidikan terkait tewasnya siswa sekolah polisi negara (SPN) Polda Lampung, Advent Pratama, Rabu (23/8/2023).
Kompolnas juga ikut melakukan olah TKP di SPN bersama dengan tim khusus Polda Lampung. Advent Pratama (19) warga Kabupaten Nias, Sumatera Utara tersebut meninggal dunia saat menjalani pendidikan Bintara Polri selama 20 hari.
Ketua Harian Kompolnas, Benny Josua Mamoto mengatakan pihaknya ikut melakukan olah TKP kasus tewasnya siswa Pendidikan Pembentukan Bintara (Diktukba) SPN Kemiling, Advent Pratama Telaumbanua.
"Kami mengucapkan terimakasih kepada Kapolda Lampung yang bergerak cepat dan memberi ruang untuk olah TKP dilengkapi gelar perkara oleh Kabid Propam dan Dirkrimum," kata Benny di Polda Lampung, Rabu (23/8/2023).
Dalam olah TKP, lanjut Benny, pihaknya juga meninjau barak atau tempat tinggal Advent Pratama selama menjalani pendidikan di SPN sebelum meninggal dunia.
"Kami dari Kompolnas mencermati tahapan yang dilakukan dalam penanganan kasus ini. Kemudian soal substansi akan dijawab oleh hasil otopsi yang akan disampaikan ke penyidik," bebernya.
Benny menjelaskan, pihaknya merekomendasikan polda lampung untuk memasang cctv di lingkungan SPN agar aktivitas siswa dan pembina dapat terpantau sehingga dapat meminimalisir dugaan tindakan kekerasan.
"Untuk rekomendasi pemantauan pendidikan dan pengawasan harus didukung teknologi seperti CCTV sehingga bisa terpantau semua kegiatan di lingkungan pendidikan tersebut. Ini salah satu poin atensi kami," jelasnya.
Diketahui, Advent Pratama meninggal dunia saat mengikuti pendidikan kepolisian di SPN Kemiling, Bandar Lampung, Selasa (15/8/2023).
Sebelum kejadian, Advent sempat mengikuti pembinaan fisik pada siang hari. Latihan fisik berupa lari 3 putaran lapangan sekolah, push up, serta sit up.
Ia sempat jatuh pingsan saat masih dalam barisan usai mengikuti apel siang. Saat terjatuh, Advent langsung mendapatkan pertolongan rekan yang berada di lokasi.
Sesaat usai jatuh, Advent masih dapat berkomunikasi dan mengaku pusing. Namun, kesadarannya terus menurun dan akhirnya dirujuk ke RS Bhayangkara pukul 14.05 WIB.
Siswa sampai di RS Bhayangkara dan dibawa ke UGD. Sekitar 40 menit setelah itu atau pukul 14.45 WIB yang bersangkutan meninggal dunia.