Polda Lampung Bentuk Tim Khusus Selidiki Tewasnya Siswa SPN saat Jalani Pendidikan

Polda Lampung Bentuk Tim Khusus Selidiki Tewasnya Siswa SPN
Polda Lampung Bentuk Tim Khusus Selidiki Tewasnya Siswa SPN (Foto : Ilustrasi - Pixabay - Pujiansyah)

Antv – Kepolisian Daerah (Polda) Lampung membentuk Tim Khusus untuk menyelidiki kasus meninggalnya atau tewasnya siswa SPN Kemiling bernama Advent Pratama Telaumbanua.

Advent Pratama Telaumbanua diketahui putus nyawa usai menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Lampung, Selasa (15/8/2023).

Tim khusus tersebut dipimpin langsung oleh Wakapolda Lampung Brigjen Pol Umar Effendi. Selain itu, Tim Khusus itu juga melibatkan Ditreskrimum, Karo SDM, Kabid Dokkes, dan Kabid Propam Polda Lampung.

"Saat ini tim khusus sudah melakukan serangkaian penyelidikan dan mengumpulkan keterangan terkait peristiwa meninggalnya siswa di SPN Polda Lampung," kata Kombes Pol Umi Fadilah Astutik, Kabid Humas Polda Lampung, Senin (21/8/2023).

Sejauh ini Polda Lampung belum menerima laporan secara resmi dari keluarga Advent Pratama. Namun secara lisan, polisi telah mendapat kabar bahwa keluarga Advent melakukan autopsi mandiri di Rumah Sakit Adam Malik Medan, Sumatera Utara.

"Saat ini kami belum menerima laporan secara resmi ke Polda Lampung. Kami baru menerima pengaduan secara lisan dari pihak keluarga yang mencurigai adanya tindak kekerasan atas penyebab kematian Advent," beber Kombes Umi.

img_title
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah. (Foto: antvklik-Pujiansyah)


Diketahui, Advent Pratama meninggal dunia saat mengikuti pendidikan kepolisian di SPN Kemiling, Bandar Lampung, Selasa (15/8/2023).

Sebelum kejadian, Advent sempat mengikuti pembinaan fisik pada siang hari. Latihan fisik berupa lari 3 putaran lapangan sekolah, push up, serta sit up.

Ia sempat jatuh pingsan saat masih dalam barisan usai mengikuti apel siang. Saat terjatuh, Advent langsung mendapatkan pertolongan rekan yang berada di lokasi.

Sesaat usai jatuh, Advent masih dapat berkomunikasi dan mengaku pusing. Namun, kesadarannya terus menurun dan akhirnya dirujuk ke RS Bhayangkara pukul 14.05 WIB. Siswa sampai di RS Bhayangkara dan dibawa ke UGD. Sekitar 40 menit setelah itu atau pukul 14.45 WIB yang bersangkutan meninggal dunia.