Antv – Pada hari akhir pelaksanaan pemeriksaan kesehatan dan screening TBC di Universitas Sumatera Utara, Bakrie Center Foundation bersama Kadin Indonesia memperkenalkan penggunaan rontgen yang terintegrasi Artificial Intellegence (AI) agar dapat digunakan untuk pemeriksaan lanjutan bagi mahasiswa yang terduga TBC.
Pelaksanaan rontgen dengan menggunakan AI ini turut didukung oleh stakeholder lainnya yakni DELFT Imaging,
Klinik Anugerah Ibu, PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, PT Bumi Resources Minerals Tbk, dan PT Dairi Prima Mineral.
Rektor USU Prof. Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., pun ikut melakukan peninjauan langsung proses screening TBC mahasiswa baru USU.
Ia menuturkan akan ada tindak lanjut dari pihak universitas jika menemukan mahasiswa yang terindikasi positif TBC.
“Ini penting untuk menunjukkan ketahanan kesehatan mahasiswa. Kalau dia gak sehat bagaimana dia mau belajar nanti. Kalau ada penyakit lain langsung juga akan di rawat jalan. Nah, kalau untuk TBC ini kan pasti lebih lagi penangannya,” kata Muryanto pada wartawan, Rabu (16/8/2023).
Ia mengatakan, kegiatan kegiatan skrining ini baru pertama kali digelar untuk antisipasi adanya penyakit TBC.
“Skrining ini baru pertama kali digelar disini dan ini hasil kolaborasi dengan berbagai pihak,” katanya.
Turut hadir Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, Alwi Mujahit Hasibuan dalam kegiatan tinjauan screening TBC pada kalangan mahasiswa baru USU, Rabu (16/8/2023).
Ia menyatakan optimismenya bahwa Sumatera Utara bisa mencapai eliminasi TBC pada tahun 2028.
“Dengan kerja sama seluruh pihak, seperti yang diinisasi oleh BCF kemudian terlibat pula seluruh stakeholder, saya optimis Sumatera Utara bisa mencapai eliminasi TBC pada tahun 2028. Ini merupakan bentuk dukungan kepada kami di daerah, untuk bisa mensukseskan target nasional eliminasi TBC,” ujar Alwi.
World Health Organization (WHO) dalam presentasinya di hari TBC Sedunia pada 24 Maret 2023, mendorong berbagai negara untuk melakukan berbagai upaya berbeda untuk mempercepatn penanganan TBC. Salah satunya adalah menggunakan bantuan metode AI dengan data digital X-ray.
Dengan penggunaan AI, waktu pemeriksaan akan lebih singkat. Meski demikian, upaya skrining TBC dengan pendekatan radiologi dan AI tidak terlepas dari ekspertise spesialis paru.
Utilisasi TCM (tes cepat molekuler) TB juga akan lebih tepat sasaran dan hemat waktu guna menurunkan resiko penyebaran kuman TBC dari para penderita terduga TBC.
“Kadin Indonesia turut mendukung upaya bersama untuk mempercepat eliminasi TBC. Salah satunya dengan memperkenalkan penggunaan AI dalam deteksi dini TBC, sehingga harapannya pencarian kasus aktif TBC dapat terus ditingkatkan,” ungkap Maika Nurhayati, Koordinator Program Forum Koordinasi Penanggulangan TBC Industri Kadin Indonesia.
Program Kolaborasi Multistakeholder & Multiyears dalam Percepatan Eliminasi TBC Sebelum Tahun 2030 merupakan gagasan dari Bakrie Center Foundation untuk mempererat koordinasi lintas pihak agar proses eliminasi TBC di Indonesia dapat berjalan maksimal.